Page 261 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 261
Keistimewan Yogyakarta
Di bidang kesehatan yang merupakan salah satu pela-
yanan dasar bagi rakyat juga memperlihatkan kenyataan yang
sama. Belanja nonkedinasan mendapat porsi yang sangat
sedikit. Seperti sudah disebutkan bahwa retribusi kesehatan
menjadi primadona penyumbang PAD di beberapa kabupaten.
Tabel 17. Rasio Belanja Kesehatan Terhadap Total Belanja
APBD Kabupaten/Kota Provinsi DIY tahun 2006
Wilayah Total anggaran Rasio Belanja non Rasio belanja
kesehatan (Rp) thd.total kedinasan (Rp) nonkedinasan
APBD (%) thd. APBD (%)
Bantul 33.371.457.400 6% 9.791.343.400 29,34%
Gunung Kidul 34.567.244.026 0,47% 15.223.954.000 44%
Kulon Progo 27.550.968.857 5,83% 363.989.350 1,32%
Sleman - - - -
Kota Yogya 30.629.526.973 5,31% 7.675.753.650 25%
Sumber: IDEA 2006
G. Kinerja Pemerintahan
Kinerja tata pemerintahan merupakan aspek yang sangat
penting untuk melihat sejauh mana suatu daerah memiliki
kualitas yang istimewa di mata masyarakat. Perspektif dan
indikator yang digunakan untuk menilainya bisa berbeda-
beda. Namun yang paling umum digunakan adalah indikator
menurut Good Assassement Survey (GAS). Secara rinci indi-
kator tersebut sebagaimana tercantum dalam kotak di sam-
ping.
Dari 10 provinsi yang disurvei, Yogyakarta berada pada
posisi nomor 4. Peringkat tertinggi yang diberikan berdasar-
kan respons stakeholder di daerah ditempati oleh Provinsi
Gorontalo, disusul Provinsi Sumatera Barat, dan Provinsi Jawa
Timur. Sementara itu, peringkat terendah adalah Provinsi
Nanggro Aceh Darussalam, Provinsi Papua, dan Provinsi Riau.
238