Page 258 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 258
Perebutan Ruang dan Kontestasi Budaya
Tabel 14. Indikator Kemiskinan Yogyakarta 2005
Jumlah Persen Indeks Peringkat Indeks Peringkat
Penduduk (%) Kemiskinan IKM Pembangunan IPM
Miskin Manusia Manusia
(000) (IKM) (IPM)
Kulon 94,60 25,11 17,7 63 69,4 76
Progo
Bantul 151,40 18,55 17,0 53 68,4 94
Gunung 173,30 25,19 16,4 47 67,1 140
Kidul
Sleman 146,50 15,53 15,1 33 72,7 30
Kota 50,40 12,77 14,3 28 75,3 3
Yogya
Provinsi 616,20 19,14 16,1 2 70,8 3
DIY
Sumber: DIY dalam Angka, 2005
Dari tahun 1999 ke 2002 terjadi penurunan jumlah yang
cukup signifikan, yaitu dari 789,1 ribu orang menjadi 635,66
ribu orang. Setelah periode tersebut hingga 2008 terjadi fluk-
tuasi. Tahun 2005 penduduk miskin sebanyak 625,8 ribu or-
ang, tahun 2007 sebanyak 633,5 ribu orang, dan informasi
terakhir dari Susenas Maret 2008 diperkirakan jumlah
penduduk miskin adalah 616,3 ribu orang. Penduduk miskin
tersebar hampir sama di daerah perkotaan (53%) dan di daerah
perdesaan (47%). Jumlah penduduk miskin di daerah per-
kotaan pada Maret 2008 sebesar 324, 2 ribu orang, berkurang
dari keadaan Maret 2007 yang mencapai 335,3 ribu orang.
Jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan pada Maret
2008 sebesar 292,1 ribu orang, berkurang dari keadaan Maret
2007 yang jumlahnya mencapai 298,2 ribu orang. Baik di
perkotaan maupun di perdesaan sama-sama berkurang, namun
lebih banyak terjadi pengurangan itu di daerah perkotaan, yakni
sekitar 11 ribu orang berbanding 6 ribu orang.
Penurunan jumlah penduduk miskin berkaitan dengan
banyak faktor, salah satunya tercemin dalam anggaran peme-
235