Page 208 - Mereka yang Dikalahkan, Perampasan Tanah dan Resistensi Masyarakat Pulau Padang
P. 208

Mereka yang Dikalahkan  183


              mereka mati secara cepat setelah dimakan hama. Orang kampung
              Lukit  menyebut kumbang hitam. Darimanakah kumbang hitam
              itu  datang?  Tidak  ada yang  tahu, “Bapak lihat  sendiri,  kelapa itu
              tingginya sudah 30an meter, artinya sudah berumur puluhan tahun,
              baru sekarang mati setelah RAPP datang, sebelumnya tidak pernah.
              Ini benar-banar musibah bagi kami, karena kelapa itu kebutuhan
              pokok bagi kami orang kampung. Kalau tidak punya kelapa, susah
              kami”, begitu kata ibu-ibu yang menjelaskan pada penulis di Lukit.
                                                                          30
              Yang paling ditakutkan oleh warga, jika hama itu menyerang sagu,

              karena itu akan menghancurkan ekonomi warga yang tersisa, karena
              sagu  begitu  penting  bagi  warga  Pulau  Padang,  selain  dikonsumsi
              juga untuk menopang kebutuhan hidup mereka.
                  Pertanyaannya darimana kumbang hitam itu? Penjelasan warga
              dan Pairan yang kami temui mengatakan, kumbang itu akibat RAPP

              menebang  kayu hutan lalu ditanam di  tanah, karena  pemerintah
              sedang melarang mengeluarkan kayu dari hutan alam (moratorium).
              Untuk mengolah  tanah menjadi  bubur  sebagai lahan  atau media
              tanam akasia, mereka harus menebang kayu hutan alam yang ada,
              namun kayu-kayu itu tidak bisa dikeluarkan, akhirnya ditanam di
              tanah. “Seharusny kayu-kayu ini dikirim ke kilang kertas, namun
              karena  ada larangan membuat kayu-kayu itu berakhir  di  dalam
              tanah. Kayu-kayu yang ditanam di tanah inilah yang menurut warga
              kemudian membusuk dan mengeluarkan hama”. Benar kami tidak

              punya bukti kongkrit, dan itu juga yang kami adukan ke perusahaan,
              dan mereka selalu berkilah, “belum ada bukti ilmiah bahwa kumbang
              itu datang dari lahan RAPP”. Namun warga berkeras, selalu belajar
              dari pengalaman, kayu-kayu yang membusuk di tanah dalam jumlah
              besar sudah pasti memunculkan banyak hama dari tumpukan itu,
              dan kumbang datang dari sana. “Dari mana lagi kumbang itu datang?



              30  Disampaikan oleh Purwati, aktivis jahit mulut Pulau Padang dari Desa
                  Lukit, Pulau Padang.
   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213