Page 206 - Mereka yang Dikalahkan, Perampasan Tanah dan Resistensi Masyarakat Pulau Padang
P. 206

Mereka yang Dikalahkan  181


              yang kami sampaikan menunjukkan RAPP harus bertanggung jawab.
              Sejauh ini, ada 3 hal dampak langsung yang dirasakan warga Desa
              Lukit atas operasi RAPP: 1. Banjir; 2. Serangan hama mematikan; 3,
              Kekeringan yang parah. Tiga hal ini saja yang ingin penulis soroti
              dengan penjelasan dan logika warga, bukan logika ilmiah dengan
              pembuktian hasil  kajian mendalam, karena  warga  secara  teliti
              mengalami sehari-hari dan menandai bentuk perubahannya. Hingga
              hari ini tidak ada yang melakukan penelitian secara ilmiah terhadap
              3 keluhan di atas yang kini diresahkan oleh warga Lukit. Sementara

              dampak lain, misalnya konflik sosial, ketegangan hubungan antar
              warga dan perusahaan masih bisa diatasi dengan komunikasi yang
              guyub antar warga.  Beberapa  memang  menaruh curiga dengan
              menandai, “itu orang perusahaan, dia bermain di dua kaki, harus
              hati-hati kalau bicara  dengannya, itu harus  diwaspadai”,  dan lain
              sebagainya.

                  Banjir melanda Lukit begitu serius, bahkan hampir semua warga
              mengakui, banjir yang terjadi di Lukit saat ini tidak pernah terjadi
              sebelumnya. Kebun karet yang sebelumnya aman, kini juga terkena
              banjir, bahkan ada lahan yang terkena banjir selama lebih dari dua
              bulan, sesuatu yang sebelumnya tidak pernah terjadi. Tidak ada yang
              bisa menyanggah kalau banjir kali ini dampak dari pembangunan
              kanal-kanal di Pulau Padang di mana Lukit masuk area terdampak
              cukup luas  atas luberan  air  dari  kanal ketika musim hujan  dan

              tidak diantisipasi, sehingga  kebun  karet warga tidak  bisa digarap.
              Kesaksian Yahya menunjukkan data yang valid, “kebun kami di Lukit
              sudah lebih  dari  dua bulan  tidak bisa  dikerjakan, karena  terkena
              banjir lebih selutut. Kami dengan kawan-kawan sudah melakukan
              protes, dan perusahaan sudah  meninjau, tetapi tetap saja  mereka
              tidak peduli, paling hanya janji akan membantu kami warga-warga
              yang  terkena banjir, itu  pun  yang bersepadan  saja  dengan  area

              konsesi mereka.”
   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211