Page 80 - Orang Indonesia dan Tanahnya
P. 80

C. Van Vollenhoven  41
              mutu ilmu pengetahuan mereka dengan jalan pendidikan.
              Selanjutnya orang dapat pula menempuh jalan yang tidak
              berbahaya, misalnya apabila orang-orang Indonesia itu belum
              mempunyai pengertian tentang dapat dihapusnya sesuatu hak,
              atau tentang kemungkinan terjadinya suatu kekadaluarsaan
              (verjaring), maka terhadap tanah-tanah yang ditelantarkan
              dapat dikenakan pajak yang nilainya sama dengan jumlah yang
              ditarik atas tanah itu jika dikerjakan dengan baik. Juga jikalau
              kita hendak mengembangkan kebebasan yang bersifat ekonomis
              terhadap kepemilikan tanah, tidaklah bijaksana apabila kita
              membuat peraturan-peraturan yang memaksa, yang isinya
              menentang penguasaan tanah secara luas (grootgrondbezit).
              Tetapi tak dapat disangsikan bahwa di sana-sini kita perlu
              membuat peraturan-peraturan yang sesuai dengan tuntutan-
              tuntutan dan kebutuhan-kebutuhan dari praktek kehidupan,
              dengan jalan membetulkan kembali kesalahan-kesalahan,
              dengan menciptakan kemungkinan-kemungkinan baru yang
              lebih baik, dengan melenyapkan berbagai ketidakpastian, dan
              sebagainya.
                 Guna memenuhi tuntutan-tuntutan dan kebutuhan-
              kebutuhan tersebut, muncullah  apa yang dinamakan Peraturan-
                                                      15
              peraturan Agraria (Agrarische Reglementen)  yang berlainan
              di setiap daerah. Reglemen-reglemen ini diadakan atas dasar
              kebutuhan-kebutuhan yang nyata dan praktis, juga atas dasar
              penelitian-penelitian yang nyata dan yang menyangkut langsung
              persoalannya. Sampai dewasa ini (1919) jumlahnya ada tiga, yaitu
              peraturan-peraturan yang diperuntukkan bagi daerah-daerah
              Lombok, Sumatera Barat dan Manado.




              15  Catatan Editor: Lihat Lampiran V untuk rincian hirarki undang-
                  undang dan peraturan agraria masa kolonial.
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85