Page 81 - Orang Indonesia dan Tanahnya
P. 81
42 Orang Indonesia dan Tanahnya
Peperangan saudara di Lombok, ekspedisi Lombok oleh
tentara kerajaan Belanda dan dimasukkannya wilayah Lombok
kedalam daerah yang diperintah langsung (1895), menyebabkan
timbulnya kekacauan yang hebat pula dibidang agraria, karena
disatu pihak hak-hak tanah subjektif dari orang-orang Sasak
dan Bali (demikian pula hak-hak dari masyarakat-masyarakat
hukum Sasak dan Bali) menjadi kacau dan rusak sama sekali—
dan di lain pihak karena hak domein dari raja-raja atas hampir
semua tanah, yang merupakan basis daripada raja-raja atas
hampir semua tanah, yang merupakan basis daripada hak-hak
tanah lainnya di Lombok, kemudian dihapuskan. Akan tetapi
dengan diadakannya penelitian secara mendalam pada dewasa
ini, dan dengan diakhirinya penelitian itu secara bijaksana,
dapatlah kemudian disusun lagi tata tertib atas milik tanah di
pulau ini.
Namun guna menyelesaikan sama sekali pekerjaan ini,
sungguh-sungguh diperlukan suatu peraturan yang dapat
menggantikan beberapa keputusan-keputusan Residen yang
dahulu, yang nyata-nyata telah memerlukan perubahan-
perubahan atau menimbulkan kesangsian-kesangsian (suatu
peraturan yang benar-benar sah menurut hukum, terutama
mengingat bahwa daerah Lombok mengenal pengadilan
pribumi, sehingga hukum adat di daerah ini tidaklah dikuasai
oleh pasal 75 Regeringsreglement).
Sesudah Lombok selesai melakukan pembaharuan dan
penyempurnaan tersebut pada tahun 1906, yang dalam proses
pembuatannya sudah biasa disebut dengan nama agrarisch
reglement (peraturan agraria)—maka pada tahun 1915, juga
sesudah diadakan penelitian yang mendalam serta sesudah
beberapa tahun ditulis dan dibahas—telah dikeluarkan sebuah
peraturan yang sejenis, yang diperuntukkan bagi daerah