Page 87 - Orang Indonesia dan Tanahnya
P. 87

48      Orang Indonesia dan Tanahnya

            pemerintah-pemerintah swapraja yang bersangkutan), maka
            hendaklah orang mengatur hal ini sesuai dengan keadaan yang
            sesungguhnya pula; demikian juga jika orang hendak mengakui
            genotrecht (hak mengambil manfaat) atas ladang tanah yang
            tidak tetap.
               Tetapi dikemudian hari, teks dari peraturan ini menjadi
            begitu kaku, kaku dalam arti orang menganggap suatu
            keharusan untuk menggunakan model dari Java bepalingen
            (model peraturan yang diperuntukkan bagi pulau Jawa).
            Model dari Java bepalingen ini adalah model yang dianggap
            begitu penting bagi para birokrat. Model ini hanya meliputi
            empat buah artian: erfelijk individueel bezit (hak milik
            pribumi yang dapat diwariskan), gebruiksrecht (hak pakai),
            communaal grondbezit (tanah milik yang bersifat komunal),
            gebruiksaandelen in  communaal grondbezit (hak pakai secara
            bergiliran atas tanah milik komunal) dan tanah-tanah pertanian
            yang tidak diairi (tanah kering) dan yang ditanami secara tidak
            teratur. Di dalam tiga atau empat hal inilah semua hak-hak
            penduduk harus dituangkan. Apa yang tidak termasuk dalam
            empat artian ini diacuhkan begitu saja. Sesungguhnya tiga
            atau empat macam artian ini sangat kasar dan sempit, lagipula
            banyak menimbulkan kekacauan pengertian. Misalnya dalam
            pengertian para birokrat, hak milik perseorangan (individueel
            bezitrecht) dan hak milik komunal (comunaal bezitrecht)
            bukanlah dua macam hak sebagaimana seharusnya, tetapi
            hanya satu macam saja, yang dimiliki oleh dua subjek yang
                     16
            berlainan.  Kata tambahan erfelijk (turun temurun) seringkali

            16  Pemerintah Hindia Belanda pada masa itu menyamakan milik
               komunal dengan milik perseorangan; dua macam hak tersebut hanya
               dianggap berbeda karena subyeknya yang berlainan, sedangkan isinya
               sama. Subyek dari milik komunal dianggap ada pada desa, sedangkan
               subyek dari milik perseorangan ada pada tangan perseorangan.
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92