Page 202 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 202
Resonansi Landreform Lokal ... 189
rakat Desa Karanganyar yang berjumlah 179 kepala keluarga.
(3) Ada 76 kepala keluarga yang membayar PBB (Pajak Bumi
dan Bangunan) atas tanah buruhan desa seluas 76 x 90 ubin.
(4) Ada 179 kepala keluarga yang menikmati guyub, rukun, atau
harmoni sosial setelah diterapkannya landreform lokal di Desa
Karanganyar.
Ketiga, bagi elit Desa Karanganyar, landreform lokal yang
diterapkan di Desa Karanganyar membawa dampak, antara lain:
(1) Ada kesempatan bagi elit desa untuk menerapkan empat
prinsip pengelolaan pertanahan di Desa Karanganyar versi
masyarakat Desa Karanganyar, yaitu adil, makmur, damai, dan
sejahtera. (2) Ada kesempatan bagi elit desa untuk turut menik-
mati fasilitas yang berkaitan dengan tanah buruhan desa (misal:
hak garap atas tanah sawah atau tanah buruhan desa), dengan
tidak menimbulkan ketegangan antara masyarakat dengan elit
Desa Karanganyar. (3) Ada kesempatan bagi elit desa untuk
menikmati situasi dan kondisi harmoni, yang dibangun dengan
basis semangat guyub yang tumbuh dan berkembang di masya-
rakat.
Keempat, pelaksanaan landreform lokal yang terwujud
dalam tanah buruhan perlu dokumen secara keruangan. Terkait
dengan hal ini telah ada inisiatif dari kepala desa Karanganyar
di mana tanah buruhan desa dimasukkan dalam Peta Pajak Bumi
dan Bangunan, dengan diberi notasi ‘Buruhan Desa’. Dokumen-
tasi secara keruangan dalam ujud peta memudahkan diketa-
huinya penyebaran bidang tanah secara keruangan, baik posisi
relatif maupun posisi absolut.
Penerapan landreform lokal merupakan sesuatu yang pen-
ting bagi seluruh masyarakat Desa Karanganyar. Untuk itu perlu
dirumuskan Peraturan Desa tentang Landreform Lokal di Desa