Page 200 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 200
Resonansi Landreform Lokal ... 187
pis bawah untuk bergerak ke atas, misal buruh kulian yang kemu-
dian menjadi kulian. Ketiga, terbentuknya perilaku tertentu
yang mencerminkan tanggungjawab dan solidaritas atas strata
yang didudukinya.
Stratifikasi sosial yang bersifat terbuka juga mampu mere-
dam pertentangan atau konflik antar para pihak dalam
penerapan landreform lokal di Desa Karanganyar. Kualitas
harmoni sosial yang terbentuk sebagai dampak diterapkannya
landreform lokal nampak pada semakin menguatnya konsep
guyub di masyarakat Desa Karanganyar. Konsep guyub dapat
meliputi hubungan yang kasat mata, seperti pada saat interaksi
sosial; maupun hubungan yang tidak kasat mata, tetapi muncul
ketika dibutuhkan, seperti pada saat aksi solidaritas. Bagi
masyarakat Desa Karanganyar konsep guyub merupakan sesuatu
yang penting dan dapat bertahan lama, karena ia secara subyek-
tif mampu memenuhi kebutuhan masing-masing pihak.
Konsep guyub memiliki daya dorong bagi terjadinya reso-
nansi landreform lokal ala Desa Ngandagan di Desa Karanganyar,
yang bagi elit desa telah memberi dampak, sebagai berikut:
Pertama, ada kesempatan bagi elit desa untuk menerapkan
empat prinsip pengelolaan pertanahan di Desa Karanganyar
versi masyarakat Desa Karanganyar, yaitu adil, makmur, damai,
dan sejahtera. Kedua, ada kesempatan bagi elit desa untuk
turut menikmati fasilitas yang berkaitan dengan tanah buruhan
desa (misal: hak garap atas tanah sawah atau tanah buruhan
desa), dengan tidak menimbulkan ketegangan antara masyarakat
dengan elit Desa Karanganyar. Ketiga, ada kesempatan bagi
elit desa untuk menikmati situasi dan kondisi harmoni, yang
dibangun dengan basis semangat guyub yang tumbuh dan ber-
kembang di masyarakat.