Page 199 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 199

186   Aristiono Nugroho, dkk.

            dimiliki oleh kulian dan buruh kulian, telah menciptakan stra-
            tifikasi sosial antara kulian dengan buruh kulian, yang pada
            akhirnya memberi role (peran) yang berbeda pada kulian dan
            buruh kulian.
                Stratifikasi sosial yang terbentuk di Desa Karanganyar yang
            terkait dengan landreform lokal merupakan stratifikasi sosial
            yang bersifat terbuka (opened social stratification), dan bukanlah
            stratifikasi sosial yang bersifat tertutup (closed social stratifica-
            tion). Telah menjadi pengetahuan umum, bahwa ada perbedaan
            antara stratifikasi sosial yang bersifat terbuka dengan stratifikasi
            sosial yang bersifat tertutup. Stratifikasi sosial yang bersifat
            terbuka, adalah stratifikasi dengan anggota dari setiap strata
            memiliki peluang melakukan mobilitas horisontal dan vertikal,
            karena tidak ada kendala untuk melakukannya, misal orang yang
            sebelumnya miskin menjadi kaya, atau orang yang sebelumnya
            berpendidikan rendah menjadi berpendidikan tinggi. Sementara
            itu, stratifikasi sosial yang bersifat tertutup, adalah stratifikasi
            dengan anggota dari setiap strata hanya mampu melakukan
            mobilitas horisontal dan sulit melakukan mobilitas vertikal, kare-
            na adanya kendala sosial yang relatif permanen, misal: kasta,
            ras, dan feodalitas.
                Ketika landreform lokal yang diterapkan di Desa Karang-
            anyar memiliki stratifikasi sosial yang bersifat terbuka, maka
            sebagaimana stratifikasi pada umumnya, hal ini memiliki karak-
            ter sebagai berikut: Pertama, terdapat pembagian hak dan
            kewajiban yang sesuai dengan strata masing-masing, yang akhir-
            nya juga menyangkut kewenangan strata yang bersangkutan,
            misalnya hak dan kewajiban serta kewenangan kulian, buruh
            kulian, dan pemerintah desa. Kedua, terdapat gengsi atau
            prestise pada strata lapis atas, sehingga memotivasi strata la-
   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204