Page 67 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 67
54 Aristiono Nugroho, dkk.
dapat memenuhi kebutuhan: (1) yang bersifat dasar, dan (2)
sosial psikologis, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan yang
bersifat pengembangan, seperti: (1) peningkatan keagamaan,
(2) menabung, (3) berinteraksi dalam keluarga, (4) ikut melak-
sanakan kegiatan dalam masyarakat, dan (5) mampu mem-
peroleh informasi. Keluarga yang berada pada tahap ini
mengalami kesulitan untuk mengembangkan kualitas hidupnya,
dan cenderung statis.
Keempat, keluarga sejahtera tahap I, yaitu keluarga yang
dapat memenuhi kebutuhan yang bersifat dasar, tetapi belum
dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologis, seperti: (1) ibadah,
(2) makan protein hewani, (3) pakaian, (4) ruang untuk interaksi
keluarga, (5) kesehatan, (6) penghasilan, (7) baca tulis latin,
dan (8) keluarga berencana. Keluarga yang berada pada tahap
ini barulah sampai pada kemampuan memenuhi kebutuhan bio-
logisnya saja. Sosial psikologis belum terjangkau oleh keluarga
yang berada pada tahap ini, karena waktunya dihabiskan untuk
memenuhi kebutuhan biologis.
Kelima, keluarga pra sejahtera, yaitu keluarga yang belum
dapat memenuhi kebutuhan yang bersifat dasar, seperti: (1)
pangan, (2) sandang, (3) papan, (4) kesehatan, dan (5) pendi-
dikan. Keluarga yang berada pada tahap ini bukanlah keluarga
sejahtera, penyebutan “keluarga pra sejahtera” merupakan
penghalus (bahasa) bagi sebutan “keluarga miskin”. Keluarga
yang berada pada tahap ini merupakan keluarga yang paling
berat dalam menjalani hidup dan kehidupannya. Segenap wak-
tunya dan sumberdaya dikerahkan oleh keluarga ini untuk
memenuhi kebutuhan yang bersifat dasar, tetapi tetap saja kebu-
tuhan itu tidak mampu dipenuhinya.
Urutan keluarga berdasarkan tingkat kesejahteraannya,