Page 63 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 63
50 Aristiono Nugroho, dkk.
meningkatkan kekuasaan kelompok yang lemah, melalui
peningkatan pengaruh mereka terhadap proses, dan hasil-hasil
pembangunan. Tindakan ini dilakukan, agar penggunaan dan
pemanfaatan tanah di Desa Karanganyar dapat mengakibatkan
peningkatan produktivitas dan kualitas lingkungan. Hal ini
terbukti mampu mendorong para pihak dalam memenuhi hak
dan kewajibannya, untuk berkontribusi meningkatkan penda-
patan masyarakat yang berbasis pertanahan. Berdasarkan se-
mangat berkontribusi itulah, maka Pemerintah Desa Karang-
anyar berhasil menunjukkan perlindungan dan keberpihakan
pada pihak yang lemah, yaitu petani yang tidak memiliki tanah
sawah, dengan meningkatkan partisipasi masyarakat untuk men-
cegah terjadinya kemiskinan yang masif.
Ketika menjalankan tugasnya, Pemerintah Desa Karang-
anyar antara lain berupaya memberdayakan masyarakat, teruta-
ma para buruh kulian, dengan meredistribusikan hak garap atas
tanah buruhan yang berupa sawah. Dengan kata lain penerapan
landreform lokal oleh Pemerintah Desa Karanganyar merupakan
upaya menggalang partisipasi buruh kulian dalam memajukan
Desa Karanganyar. Tindakan ini sekaligus juga menjadikan 76
kepala keluarga buruh kulian siap menjalankan tugas kerja bakti
dan ronda malam. Sebagaimana diketahui, partisipasi adalah
suatu sikap seseorang atau suatu kelompok untuk mengambil
bagian, turut serta, atau berperan serta dalam suatu kegiatan,
yang dalam hal ini berupa landreform lokal.
Partisipasi juga merupakan tolok ukur keberhasilan Peme-
rintah Desa Karanganyar dalam menjalankan pemerintahan
umum. Apabila partisipasi masyarakat tinggi, maka dapatlah
dikatakan bahwa peran Pemerintah Desa Karanganyar dalam
pemerintahan umum berjalan baik. Sebaliknya, bila partisipasi