Page 84 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 84
Resonansi Landreform Lokal ... 71
dengan kelompok, atau antara individu dengan kelompok.
Berdasarkan perspektif kebudayaan pula dapatlah diketahui,
bahwa landreform lokal yang diterapkan di Desa Karanganyar
merupakan suatu inovasi sosial.
Landreform lokal layak disebut inovasi sosial, karena ia
merupakan suatu proses pembaruan dan penataan kembali
struktur penguasaan tanah, sehingga terbentuk sistem pengu-
asaan tanah yang baru yang lebih adil, sejahtera, dan harmonis.
Sebagai sebuah inovasi sosial, maka ada beberapa hal yang men-
dukung lahirnya gagasan landreform lokal, yaitu: (1) kesadaran
tentang terbatasnya luas tanah sawah yang dapat dimanfaatkan
untuk mewujudkan kesejahteraan, (2) adanya kualitas sosial
yang unik pada para kulian dan para buruh kulian yang berpo-
tensi mendukung penerapan landreform lokal, (3) adanya kondisi
sosial saat itu (tahun 1947) dan tahun-tahun berikutnya (hingga
saat ini) yang mendukung penerapan landreform lokal.
Dengan memanfaat potensi sosial kependudukan Desa
Karanganyar, maka inovasi sosial yang berupa landreform lokal
dapat diterapkan di desa ini. Inovasi sosial sesungguhnya mirip
dengan evolusi sosial, hanya saja dalam inovasi sosial segenap
pihak yang ada terlibat secara aktif, sedangkan dalam evolusi
sosial segenap pihak yang ada terlibat secara pasif. Saat inovasi
sosial berlangsung, maka segenap potensi sosial kependudukan
dikerahkan untuk mendukung keberhasilan dan keberlanjutan
landreform lokal yang diterapkan di Desa Karanganyar. Hal ini
memberi kesempatan pada para pihak yang terlibat dalam pene-
rapan landreform lokal, untuk memanfaatkan keberadaan pen-
duduk yang relatif besar (686 orang) sebagai modal sosial, di
mana mayoritasnya beraktivitas di bidang pertanian, dan hidup
dalam kondisi “politik lokal” yang dinamis.