Page 85 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 85
72 Aristiono Nugroho, dkk.
E. Kondisi Pertanahan
Berdasarkan catatan Pemerintah Desa Karanganyar dike-
tahui, bahwa pemilikan tanah di Desa Karanganyar adalah seba-
gai berikut: (1) memiliki tanah seluas sampai dengan 0,20 Ha,
sebanyak 23 orang; (2) memiliki tanah seluas 0,21-0,30 Ha, se-
banyak 17 orang, (3) memiliki tanah seluas 0,31-0,40 Ha sebanyak
10 orang, (4) memiliki tanah seluas 0,41-0,50 Ha, sebanyak 18
orang, (5) memiliki tanah seluas 0,51-0,60 Ha, sebanyak 2 or-
ang, (6) memiliki tanah seluas 0,61-0,70 Ha, sebanyak 2 orang,
(7) memiliki tanah seluas 0,71-0,80 Ha, sebanyak 8 orang, (8)
memiliki tanah seluas 0,81-0,90 Ha, sebanyak 7 orang, (9) me-
miliki tanah seluas 0,91-1,00 Ha, sebanyak 5 orang, dan (10)
yang memiliki tanah seluas 1,01-5,00 Ha sebanyak 2 orang.
Dengan demikian terdapat 94 orang di Desa Karanganyar
yang memiliki tanah dengan luasan bervariasi, yaitu dari luasan
tersempit hingga mencapai 5 Ha. Kondisi ini menunjukkan,
bahwa wilayah Desa Karanganyar didominasi kepemilikannya
hanya oleh 13,70 % warganya. Jika 94 orang ini diasumsikan
sebagai kepala keluarga, maka dapatlah dikatakan bahwa wilayah
Desa Karanganyar didominasi kepemilikannya hanya oleh 52,51
% warganya. Saat ini (tahun 2012) penduduk terkaya di Desa
Karanganyar, adalah Parto Sutrisno, yang memiliki tanah sawah
2
seluas 8 iring (8 x 120 ubin = 960 ubin, atau 8 x 120 x 14 m =
2
13.440 m ). Berdasarkan data pertanahan (kepemilikan tanah)
ini, maka Pemerintah Desa Karanganyar perlu kerja keras mem-
bangun harmoni sosial, dan memberi jaminan kepastian hukum
pemilikan tanah masyarakat.
Untuk itu Pemerintah Desa Karanganyar bekerjasama
dengan Kantor Pertanahan Kabupaten Purworejo melakukan
sertipikasi hak atas tanah dengan perincian, sebagai berikut: