Page 89 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 89
76 Aristiono Nugroho, dkk.
kehidupan yang bermartabat. Bappenas juga menjelaskan,
bahwa hak-hak dasar yang diakui secara umum antara lain meli-
puti terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan,
pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumberdaya alam
dan lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan atau ancaman
tindak kekerasan, dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan
sosial politik.
Sementara itu, Wikipedia Indonesia (2008) mengungkap-
kan bahwa kemiskinan dapat difahami dengan berbagai cara,
baik dengan memahaminya sebagai sesuatu yang subyektif,
komparatif, kondisi kolektif, berkaitan dengan moral evaluatif,
maupun secara ilmiah. Pemahaman utamanya mencakup:
Pertama, gambaran kekurangan materi, yang meliputi kebu-
tuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan
kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini difahami sebagai situasi
kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar; Kedua, gam-
baran tentang kebutuhan sosial, yang meliputi keterkucilan
sosial, ketergantungan, dan ketidak-mampuan untuk berparti-
sipasi, termasuk dalam pendidikan dan informasi; Ketiga,
gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang
memadai.
Secara sosiologis kemiskinan dapat dikategorikan dalam
tiga kelas, yaitu: Pertama, kelompok paling miskin (destitute),
merupakan kelompok yang memiliki pendapatan di bawah garis
kemiskinan, biasanya tidak memiliki sumber pendapatan, kare-
na tidak memiliki akses terhadap sumberdaya. Kedua, kelom-
pok miskin (poor), merupakan kelompok yang memiliki penda-
patan di bawah garis kemiskinan, namun memiliki akses terha-
dap sumberdaya. Ketiga, kelompok rentan miskin (vulnerable),
merupakan kelompok yang memiliki pendapatan (meskipun