Page 62 - Konstitusionalisme Agraria
P. 62

alam lainnya. Berkaitan dengan permasalahan itu maka perlu
            merujuk kepada pemikiran Mohammad Hatta. Mohammad Hatta
            merumuskan pengertian dikuasai oleh negara di dalam Pasal 33
            UUD 1945 tidak berarti bahwa negara sendiri menjadi pemilik
            sekaligus sebagai pengusaha, usahawan atau ordernemer. Lebih
            tepat dikatakan bahwa kekuasaan negara terdapat pada membuat
            peraturan guna kelancaran jalan ekonomi, peraturan yang melarang
            pula penghisapan orang yang lemah oleh orang yang bermodal
            (Hatta, 1977:28). Senafas dengan itu, Panitia Keuangan dan
            Perekonomian bentukan BPUPKI yang diketuai oleh Mohammad
            Hatta merumuskan pengertian dikuasai oleh negara sebagai berikut:
            (1)   Pemerintah harus menjadi pengawas dan pengatur dengan
                 berpedoman keselamatan rakyat;
            (2)   Semakin besarnya perusahaan dan semakin banyaknya jumlah
                 orang yang menggantungkan dasar hidupnya karena semakin
                 besar mestinya persertaan pemerintah;
            (3)   Tanah haruslah di bawah kekuasaan negara; dan
            (4)  Perusahaan tambang yang besar dijalankan sebagai usaha negara.

                 Bandingkan dengan pendapat Muhammad Yamin dan Bagir
            Manan. Muhammad Yamin merumuskan pengertian dikuasai
            oleh negara termasuk mengatur dan/atau menyelenggarakan
            terutama untuk memperbaiki dan mempertinggi produksi dengan
            mengutamakan koperasi (Yamin, 1954: 42-3). Kemudian Bagir
            Manan merumuskan cakupan pengertian dikuasai oleh negara
            atau hak penguasaan negara, sebagai berikut: (1) Penguasaan
            semacam pemilikan oleh negara, artinya negara melalui Pemerintah
            adalah satu-satunya pemegang wewenang untuk menentukan hak
            wewenang atasnya, termasuk di sini bumi, air, dan kekayaan yang
            terkandung di dalamnya, (2) Mengatur dan mengawasi penggunaan
            dan pemanfaatan, (3) Penyertaan modal dan dalam bentuk
            perusahaan negara untuk usaha-usaha tertentu (Manan, 1995:12).
                 Dalam salah satu lampiran risalah persidangan BPUPKI dan
            PPKI terselip penjelasan dari para penyusun UUD 1945 berkaitan



                                                 Wacana Konstitusi Agraria     31
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67