Page 63 - Konstitusionalisme Agraria
P. 63

dengan “Soal Perekonomian Indonesia Merdeka” yang di dalamnya
            terdapat penjelasan tentang hubungan antara negara dengan tanah.
            Dinyatakan di dalam naskah tersebut:


                 “Tanah, sebagai faktor produksi yang utama dalam masyarakat
                 Indonesia, haruslah di bawah kekuasaan negara. Tanah tidak boleh
                 menjadi alat kekuasaan orang-seorang untuk menindas dan memeras
                 hidup orang lain.”
                                 10
                 Di dalam dokumen tersebut juga diuraikan empat macam soal
            praktis yang harus dihadapi setiap waktu. Salah satu dari persoalan
            tersebut adalah berkaitan dengan memperbesar produksi dalam
            segala lapangan. Himbauan tersebut menghendaki “Particuliere
            Landrijen” atau tanah partikelir dijadikan milik pemerintah dan
            dibagikan kepada rakyat sekeluarga atau kepada koperasi rakyat.
            Milik tanah yang besar-besar yang tenyata tidak rasional dan tidak
            produktif usahanya, dibagikan kepada rakyat jelata yang belum
            mempunyai tanah. Tanah yang masih kosong sedapat-dapatnya
            dikerjakan dengan memindahkan keluarga-keluarga yang miskin dan
            tak punya tanah dari daerah yang lain-lain” (Bahar dkk, 1995:390).
                 Dokumen tersebut sebenarnya telah memberikan dasar-dasar
            bagi perombakan ekonomi Indonesia melalui jalur reforma agraria,
            yaitu mengambil-alih tanah-tanah milik partikelir dan kemudian
            membagikan serta meningkatkan produksi keluarga petani
            dan koperasi rakyat. Dokumen itu merupakan haluan program
            yang dipersiapkan sebagai program jangka pendek guna wujud
            pelaksanaan Pasal 33 UUD 1945. Namun, nampaknya tidak mudah
            melakukan program-program jangka pendek itu secara seketika.
                 Makna lain terhadap Pasal 33 UUD 1945 sebagai landasan
            konstitusi agraria Indonesia dapat ditemukan dalam Penjelasan UUD
            1945. Dalam Penjelasan UUD 1945 yang merupakan tafsir otentik
            terhadap naskah UUD 1945, persoalan keagrariaan juga dijelaskan
            dalam kaitannya dengan dasar perekonomian.

                 10 Di  dalam  risalah  yang  ditulis  oleh  Saafroedin  Bahar  dkk,  1995:389-90,  tidak
            disebutkan siapa yang membuat naskah Soal Perekonomian Indonesia Merdeka tersebut.
            Naskah tersebut diterima oleh BPUPKI pada 16 Juli 1945, tetapi dibahas dalam sidang PPKI
            tanggal 18 dan 19 Agustus 1945.

               32     Konstitusionalisme Agraria
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68