Page 170 - Tanah dan Ruang untuk Keadilan dan Kemakmuran Rakyat
P. 170

sejumlah  pakar  dan  aktivis  pembaruan  agraria  bahwa
                 reforma agraria di Indonesia tidak boleh dijalankan setengah-
                 setengah.    Reforma  agraria harus  dijadikan  dasar  bagi  pem-
                 bangunan  ekonomi  nasional  bagi  Indonesia  baru  (Poniman
                 2005).  Reforma  Agraria atau  Landreform merupakan  suatu
                 upaya  sistematik,  terencana,  dan  dilakukan  secara  relatif,
                 dalam jangka waktu tertentu dan terbatas, untuk menciptakan
                 kesejahteraan  dan  keadilan  sosial  serta  menjadi  pembuka
                 jalan  bagi  pembentukan  masyarakat  baru  yang  demokratis
                 dan berkeadilan, yang dimulai dengan langkah menata ulang
                 penguasaan,  penggunaan,  dan  pemanfaatan  tanah  dan
                 kekayaan  alam  lainnya,  kemudian  dilaksanakannya  pula
                 sejumlah  program  pendukung  lain  untuk  meningkatkan
                 produktivitas  petani  dan  perekonomian  rakyat  (Rodriguez
                 1978).
                       Meskipun  program  SBY  telah  terlaksana  tetapi  tujuan
                 dari  Reforma  Agraria belum  sepenuhnya  mencapai  tujuan
                 untuk mengurangi ketimpangan pertanahan pada masyarakat
                 petani terutama bagi petani miskin. Sering kali ketimpangan
                 tanah  menjadi  sengketa  bagi  para  petani  khususnya  bagi
                 buruh  tani  yang  tidak  mempunyai  lahan  sendiri.  Corak
                 sengketa  tanah  yang  terjadi  di  Indonesia  ada  enam  perkara
                 dan  semuanya  berhubungan  dengan  pembangunan.  Namun,
                 ada  dua  perkara  sengketa  yang  sering  terjadi  di  masyarakat
                 pedesaan.  Pertama,  sengketa  tanah  akibat  penggusuran  dan
                 pengambilalihan  tanah-tanah  rakyat  untuk  pembangunan
                 sarana yang dinyatakan sebagai kepentingan umum maupun
                 kepentingan  keamanan.  Kedua,  sengketa  akibat  pencabutan
                 hak  rakyat  atas  tanah  karena  pembangunan  taman  nasional
                 atau  hutan  lindung  dan  sebagainya  yang  mengatasnamakan


                                                                     139
   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175