Page 71 - Tanah dan Ruang untuk Keadilan dan Kemakmuran Rakyat
P. 71
produk-produk lahan pemakaman unggulannya masing-
masing. Inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya Taman
Pemakaman Bukan Umum.
Alih-alih menggunakan alasan membantu pemerintah
dalam penyediaan fasilitas pemakaman, ada tujuan
tersembunyi dari kalangan swasta untuk menguasai sektor
lahan dan pertanahan di bidang pemakaman. Daerah-daerah
remot penunjang ibukota seperti Bogor dan Karawang men-
jadi sasaran lahan investasi untuk bisnis pemakaman. Sebut
saja San Diego Hills oleh Lippo Karawaci di Karawang, lalu ada
Al Azhar Memorial Garden oleh Yayasan Pesantren Islam Al
Azhar, juga Taman Memorial Graha Sentosa milik PT Permata
Bumi Kencana. Semuanya menggunakan unsur kemewahan
dalam pembuatan makamnya, dan tentunya ada harga sesuai
yang harus dibayarkan untuk meninggal di komplek pe-
makaman mewah tersebut.
Selain pembisnisan makam yang sifatnya resmi seperti
itu, banyak ditemukan kasus makelar makam dan pungutan-
pungutan liar yang menyalahi aturan. Dengan alasan uang
kebersihan atau ‘tetek bengek’ pengurusan makam, oknum-
oknum tersebut memeras keluarga jenazah. Padahal perkara
tersebut telah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun
2012 tentang Retribusi Daerah, dimana pembayaran peng-
urusan pemakaman paling mahal hanya Rp100 ribu, tanpa
perlu membayar biaya lain-lain seperti gali-tutup lubang,
pengeras suara, tenda, dan sebagainya.
Pemakaman Sebagai Hak Asasi (Terakhir) Manusia
Dalam mengatasi keterbatasan lahan dan ruang untuk
pemakaman, pemerintah daerah selama ini telah melakukan
40