Page 86 - Tanah dan Ruang untuk Keadilan dan Kemakmuran Rakyat
P. 86
Maramis, M R 2013, ‘Kajian atas perlindungan hukum hak
ulayat dalam perspektif hak asasi manusia’, Jurnal
Hukum Unsrat, vol. XXI, no. 4, hlm. 98-99.
Mudjiono 2004, ‘Eksistensi hak ulayat dalam pembangunan
daerah’, Jurnal Hukum, vol. 25, no. 11, hlm. 153.
Nuraini, A 2016, Petikan pembelajaran inkuiri nasional—
membuka jalan bagi penyelesaian pelanggaran hak
asasi manusia, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Re-
publik Indonesia, Jakarta.
Rose, D. 1992, Dingo makes us human: life and land in an Aus-
tralian Aboriginal culture. Cambridge University Press,
Cambridge.
Rose, D. 1996, Nourishing terrains: Australian Aboriginal views
of landscape and wilderness, Australian Heritage Com-
mission, Canberra.
Simarmata, R & Steni, B 2015, Masyarakat hukum adat sebagai
subjek hukum: Mendudukkan kecakapan hukum
masyarakat hukum adat dalam lapangan hukum privat,
The Samdhana Institute, Bogor, Jawa Barat.
Sumardjono, M S W. 2018, Pluralisme hukum sumber daya
alam dan keadilan dalam pemanfaatan tanah ulayat,
Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Weir, JK, Stacey, C & Youngetob, K 2011, The benefits of caring
for country, Canberra, Australian Government Depart-
ment of Sustainability, Environment, Water, Population
and Communities & Australian Institute of Aboriginal
and Torres Strait Islander Studies.
Peraturan
Patron Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat
Hukum Adat.
55