Page 196 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 196

mengundang solidaritas dari ornop pada umumnya dan ornop
            lingkungan pada khususnya.
                 Dalam melakukan penambangan pasir besi, perusahaan
            bekerja sama dengan pemerintah kabupaten Kebumen dan TNI
            AD dalam satu hubungan bisnis. Kerja sama antara pemerintah
            kabupaten Kebumen, PT MNC, dan TNI AD ini menunjukkan
            terjadinya perburuan rente (rent seeking) di wilayah Urutsewu.
            Pemerintah    kabupaten   Kebumen   lebih  mengedepankan
            penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dibanding menjaga
            keberlanjutan lingkungan. Keterlibatan militer dalam penambangan
            pasir besi juga menunjukkan adanya korporatisme militer yang
            masih kuat dalam penguasaan sumber daya alam.
                 Dari hubungan bisnis tersebut, masing-masing pihak
            akan mendapatkan keuntungan. PT MNC akan mengeruk pasir
            besi dengan logika akumulasi modal sehingga akan mencapai
            hasil yang maksimal. Dari hukum akumulasi modal ini pula
            negara akan turut diuntungkan karena pendapatan dari pajak,
            iuran, dan retribusi penambangan semakin meningkat. Negara
            juga diuntungkan dengan adanya pembukaan lapangan kerja,
            walaupun keuntungan ini tidak sebanding dengan kerusakan
            lingkungan. Sementara TNI AD juga akan mendapatkan
            keuntungan yang hanya diketahui oleh pihak PT MNC dan TNI
            AD. Selain itu, status PT MNC sebagai perusahaan lokal yang
            dikenal lebih ramah lingkungan tidak bisa dijadikan jaminan
            bahwa kerusakan lingkungan tidak akan terjadi.
                 Negara, dalam hal ini pemerintah kabupaten Kebumen,
            TNI AD, dan DPRD Kebumen, berada dalam posisi sebagai
            negara  amalgam  di mana ada dualisme antara posisinya sebagai
            “developer  atau  destroyer  lingkungan. Pemerintah kabupaten
            Kebumen dan TNI AD hanya mengutamakan kepentingan institusi
            dan jarang berbicara dalam satu suara mengenai potensi degradasi



                                                          Penutup     171
   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201