Page 191 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 191

untuk menanamkan modal di Kebumen. Ini jelas tidak sesuai
            dengan program Bupati Buyar Winarso yang ingin memajukan
            perekonomian Kebumen melalui peningkatan investasi.
                 Tampak bahwa pemerintah kabupaten lebih mendorong
            adanya ekstraksi pasir besi untuk memenuhi kebutuhan ekspor
            daripada menjaga keberlanjutan lingkungan. Seperti yang
            disampaikan Bryant dan Bailey (1997: 54), seharusnya negara
            berperan sebagai aktor yang menjaga keberlanjutan lingkungan.
            Namun, karena terjerat sistem kapitalisme, negara cenderung
            mengutamakan kepentingan kapitalis. Eksploitasi pasir besi
            dilakukan tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan.
            Ekstraksi sumber daya alam juga menghancurkan sumber-
            sumber kehidupan masyarakat, meningkatkan korupsi, memicu
            kekerasan dan ketidakadilan terhadap perempuan, memicu
            terjadinya pelanggaran hak asasi manusia, dan meningkatkan
            militerisme (Maemunah, 2006: 12). Pemerintah pusat dan

            pemerintah daerah yang seharusnya berperan menjadi aktor yang
            menjaga keberlanjutan lingkungan, karena telah masuk ke dalam
            sistem kapitalisme, menjadi lebih mengutamakan kepentingan
            kapitalis-kapitalis yang membutuhkan pasir besi.
                 DPRD Kebumen sendiri secara institusi akan mendukung
            penambangan pasir besi. DPRD hanya akan meminta pemerintah
            kabupaten untuk menghentikan perizinan apabila dampak yang
            ditimbulkan penambangan tidak diatasi sesuai dengan yang telah
            dijanjikan perusahaan(wawancara Budi Hianto Santoso, 27 Juni
            2011). DPRD pula yang telah mengesahkan Peraturan Daerah
            RTRW yang ditolak masyarakat karena menguntungkan TNI AD
            dan penambang.
                 Kedatangan alat berat tambang, pengesahan Peraturan
            Daerah RTRW, dan pemagaran tanah oleh TNI AD mendorong
            masyarakat Urutsewu untuk kembali bersatu. Masyarakat


               166     Konflik Agraria di Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196