Page 190 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 190

pemilik lahan langsung. PT MNC pun tidak perlu turun tangan
            secara langsung menghadapi penolakan masyarakat yang
            terhimpun dalam FPPKS maupun Urutsewu Bersatu (USB).
                 Mengenai tanah yang sedang dalam sengketa, TNI
            tengah mengusahakan sertiikasi tanah di wilayah Urutsewu

            kepada Badan Pertanahan Negara (BPN). Dasarnya adalah data
            Inventarisasi Kekayaan Negara (IKN) Nomor Register 30709034
            dalam surat bernomor S-825/KN/2011. Surat ini dibuat Direktorat
            Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan bertanggal 29
            April 2011 yang berisi penelusuran data dokumen tempat latihan
            uji coba senjata TNI AD di Urutsewu. BPN yang dikawal oleh TNI
            AD terus melakukan pengukuran tanah dari Desa Wiromartan
            hingga Ayamputih. Selain melalui proses sertifikasi tanah,
            penguasaan TNI AD atas tanah di Urutsewu dilegalkan melalui
            Peraturan Daerah RTRW Kebumen.
                 TNI   AD  akan   terus  berusaha   mempertahankan
            penguasaannya atas tanah di Urutsewu dengan berbagai cara,
            termasuk melalui pemagaran tanah yang dilakukan sejak
            Desember 2013. Dengan kekuasaan yang dimilikinya, TNI tidak
            akan menemukan kesulitan untuk melakukan sertiikasi tanah.
            TNI AD pun mampu bekerja sama dengan pemerintah kabupaten
            untuk mendukung keberadaan TNI AD di wilayah Urutsewu.
            Setelah TNI AD mendapatkan legalitas kepemilikan tanah
            tersebut, maka TNI AD memiliki wewenang untuk menggunakan
            tanah tersebut untuk kegiatan apa pun, termasuk penambangan
            pasir besi.
                 Pemerintah kabupaten sendiri tampaknya akan tetap
            mengusahakan penambangan pasir besi dan tidak akan
            membatalkan perizinan karena telah terikat perjanjian dengan
            PT MNC. Pembatalan hanya akan merugikan pemerintah
            kabupaten secara ekonomi dan mengurangi kepercayaan investor



                                            Analisis Konflik Ekologi Politik     165
   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195