Page 186 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 186

lahan. Di sisi lain, masyarakat melakukan penolakan dengan
            alasan kerusakan lingkungan dan masalah ekonomi yang akan
            merugikan masyarakat.
                 Penolakan masyarakat ini didukung oleh ornop lingkungan
            lokal, yaitu INDIPT, yang keberpihakannya ditunjukkan
            melalui konferensi pers pada aksi Pasowanan Agung. INDIPT
            menginginkan pemerintah kabupaten tidak hanya mencari
            PAD dari penambangan pasir besi yang mengabaikan hak-hak
            masyarakat serta keberlanjutan lingkungan. Menurut Bryant
            dan Bailey (1997: 130), ornop lingkungan di negara Dunia Ketiga
            memang berfokus pada masalah pembangunan, terutama dalam
            rangka mempromosikan keadilan sosial dan kesetaraan bagi
            grassroots actors yang termarginalkan.
                 Penolakan penambangan pasir besi menyebabkan PT MNC
            belum bisa melakukan proses penambangan karena terhambat
            masalah pembebasan lahan. Konfrontasi antara perusahaan dan
            masyarakat hingga saat ini belum diwarnai tindak kekerasan.
            Konfrontasi dalam bentuk kekerasan justru terlihat jelas antara
            masyarakat dengan TNI AD terkait persoalan tanah. Besar
            kemungkinan, ini adalah strategi yang digunakan perusahaan
            dan TNI AD untuk mendapatkan lahan penambangan.


                          Konlik yang Tak Kunjung Usai

            Pemerintah kabupaten, TNI AD, didukung oleh DPRD Kebumen
            tetap bersikukuh untuk mempertahankan wilayah Urutsewu
            sebagai wilayah pertahanan dan uji coba senjata serta tetap
            bermain dalam bisnis penambangan pasir besi yang ada di
            belakangnya. Konservasi lingkungan menjadi hal yang tidak
            diperhitungkan oleh negara karena condong pada pencarian
            keuntungan ekonomi dan politik. Pemerintah kabupaten dan




                                            Analisis Konflik Ekologi Politik     161
   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191