Page 182 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 182
penambangan seperti hilangnya mata pencaharian masyarakat
lokal dan kerusakan lingkungan. Tentang ini Bryant dan Bailey
(1997: 105) mengatakan:
“[...] the related theme concerning the global capitalist system is
that the logic of capital accumulation leads directly to social and
ecological contradiction that may threaten the very fabric of life
on earth.
“[...] Sistem kapitalisme global memiliki logika akumulasi
modal yang menyebabkan kontradiksi sosial dan ekologi yang
mengancam kelangsungan kehidupan di bumi.
Negara sendiri menganggap bahwa penambangan pasir
besi akan menciptakan lapangan kerja. Padahal, tenaga kerja
yang diserap dari penambangan pasir besi di Kecamatan Mirit
juga tidak banyak karena lebih banyak mengandalkan tenaga
mesin. PT MNC hanya membutuhkan tenaga kerja yang dapat
menempati posisi sebagai mekanik, manajer lokasi, manajer
proyek, arsitek, ahli teknik sipil, dan ahli kelistrikan. Melihat
sumber daya manusia di Kecamatan Mirit, masyarakat hanya
memiliki peluang bekerja di penambangan untuk sektor informal.
Misalnya menyediakan kebutuhan pekerja proyek (jasa boga dan
menyuplai kebutuhan material proyek). Penciptaan lapangan
kerja dalam penambangan pasir besi ini tidak akan sebanding
dengan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan. Kerusakan
lingkungan ini hanya akan menyebabkan hancurnya lapangan
kerja lain seperti menurunnya kualitas wilayah pertanian,
perikanan, dan kualitas air.
Perusahaan lokal selama ini dikenal lebih ramah lingkungan
dan mau menjaga kearifan lokal. Sebab, perusahaan lokal
memiliki skala lebih kecil dibandingkan perusahaan transnasional.
PT MNC sendiri berusaha melakukan penambangan pasir besi
Analisis Konflik Ekologi Politik 157