Page 177 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 177
Namun, jika ditelusuri, PT MNC bukan hanya sekadar perusahaan
lokal . PT MNC memiliki jaringan global dan bergerak di
lingkup global. Dengan melihat perusahaan lain yang berada
dalam satu grup dengan PT MNC serta proporsi kepemilikan
saham antarperusahaan tersebut, besar kemungkinan PT MNC
sengaja dibentuk untuk melakukan penambangan pasir besi di
Kecamatan Mirit. Kebutuhan pasir besi yang bertambah seiring
bertambahnya kebutuhan baja dunia mendorong kemunculan
perusahaan-perusahaan semacam ini. Seperti yang dikatakan
Bryant dan Bailey (1997), perkembangan kapitalisme global
berhubungan dengan perkembangan kekuasaan kelompok bisnis.
PT MNC dapat digolongkan dalam perusahaan transnasional
dan masuk ke dalam jaringan kapitalisme global. Grup perusahaan
penambangan ini terdiri dari Handini Resources Limited, China
Time International Limited, Tabang Mineral Ventures, PT Bungo
Raya Nusantara, PT Bara Adhipratama, dan PT Nusantara Termal
Coal. Handini Resources Limited merupakan perusahaan yang
berbasis di Perth, Australia, dan memiliki anak perusahaan yang
berbasis di Indonesia dan British Virgin Island. Perusahaan yang
berbasis di British Virgin Island adalah China Time International
Limited. Sedangkan yang beroperasi di Indonesia adalah PT Bungo
Raya Nusantara. Sebagian besar saham perusahaan-perusahaan
tersebut dimiliki oleh Ratna Handini. Seperti menurut Bryant dan
Bailey (1997: 125), modal perusahaan lokal tidak selalu berasal
dari orang lokal, tetapi bisa juga dari perusahaan transnasional
yang menanamkan modalnya secara tidak langsung atas nama
perusahaan lokal.
Pemberian izin eksplorasi dan izin operasi produksi pada
PT MNC bukan tanpa sebab. PT MNC berhasil mendapat izin
penggunaan lahan di Urutsewu dari Pangdam IV/Diponegoro.
Sebelumnya, KSAD juga telah menyetujui penggunaan lahan yang
152 Konflik Agraria di Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik