Page 176 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 176

yang dijadikan tersangka, penguatan masyarakat Urutsewu, dan
            penjalinan dukungan dengan elemen lain.
                  Sesudah kejadian 16 April 2011, salah satu ornop lingkungan
            tingkat nasional, Jaringan Advokasi Tambang (JATAM), masuk
            ke Urutsewu untuk melakukan penelitian awal. Dari penelitian
            ini bisa dipetakan mengenai permasalahan di Urutsewu serta
            strategi advokasi dan penguatan masyarakat di pesisir selatan
            Jawa. JATAM memandang persoalan penambangan pasir besi
            bukan hanya permasalahan daerah, tetapi menjadi permasalahan
            nasional di mana pemerintah pusat dan jaringan kapitalis
            memiliki pengaruh kuat. Oleh karena itu, perlawanan harus
            dilakukan secara nasional yaitu dengan penguatan masyarakat
            di setiap daerah.
                 Walaupun sampai sekarang kondisi masyarakat terpecah
            belah di beberapa desa, tidak tertutup kemungkinan masyarakat
            akan kembali bersatu. Mengacu pada Camara (2005), jika
            perlawanan sosial muncul lebih besar, besar kemungkinan TNI
            AD menghadapinya dengan tindakan represif untuk alasan yang
            sama. Hal seperti ini akan terus berulang hingga kelak terbentuk
            sebuah spiral kekerasan


             Aktor Perusahaan, Aktor Negara, dan Aktor Masyarakat
                      dalam Konlik Penambangan Pasir Besi

            Beberapa bulan setelah Nashiruddin Al Mansyur menjabat sebagai
            Bupati Kebumen, izin eksplorasi untuk penambangan pasir besi
            di Kecamatan Mirit diberikan kepada PT MNC. Perusahaan ini
            berhasil mengalahkan PT Aneka Tambang yang juga berminat
            menambang di Kebumen.
                 PT MNC dikenal sebagai perusahaan lokal karena
            direkturnya, Imam Mudzakir, adalah pengusaha asal Kebumen.



                                            Analisis Konflik Ekologi Politik     151
   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181