Page 124 - Biografi Managam Manurung
P. 124

Managam Manurung: Sestama BPN RI ...  109

              Disamping peta digital, dibuat juga peta masalah. Dengan peta
              ini, jumlah sengketa di Jakarta serta lokasi/titiknya akan lebih
              mudah diketahui. Penomoran di dalam peta yang dihubungkan
              dengan keterangan mengenai posisi kasus dan para pihak yang
              bersengketa juga bisa memberikan informasi yang lebih rinci,
              seperti: di Daerah Grogol Nomor 1, harus bisa dibaca posisi kasus
              sengketa yang terjadi antara siapa dengan siapa, bagaimana duduk
              kasus masalahnya, serta bagaimana prosesnya sampai sekarang.
              Hal ini akan membantu BPN dalam meminimalisasi berbagai
              sengketa dan konflik pertanahan yang ada.


              E. Sekretaris Utama BPN RI
                  Pada tahun 2008, Pak Managam diminta untuk pindah ke
              BPN pusat sebagai Sekretaris Utama (Sestama). Sudah terbayang
              ketika itu, alangkah berat dan besarnya tanggung jawab yang
              akan dipikul. Namun ia selalu ingat bahwa tugas dan tanggung
              jawab harus dilaksanakan, dan perintah pimpinan wajib untuk
              dipatuhi sesuai ketentuan yang berlaku. Saat itu Pak Managam
              dilantik sendiri, dengan didampingi oleh kelima anggota kelu-
              arganya. Pak Managam ingat benar bagaimana pidato keras yang
              disampaikan Pak Joyo kala itu. Mendengar pidato tersebut,  Pak
              Managam menaruh harapan yang besar untuk bisa membantu
              Pak Joyo melakukan akselerasi  mengejar ketertinggalan yang
              ada.
                  Permasalahan yang hampir terjadi di semua kantor BPN
              yang dijumpai ketika itu adalah kondisi ruangan dan bangunan
              yang kurang tertata dan kurang rapi. Sekali lagi, seolah sudah
              menjadi ciri khas kerjanya, Pak Managam selalu menjadi orang
              pertama yang merasa kurang nyaman dan tidak bisa tinggal diam
              terhadap kondisi tersebut. Seperti ketika mengemban tugas di
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129