Page 39 - Biografi Managam Manurung
P. 39

24    Oloan Sitorus, Dwi Wulan P., Widhiana HP.


           dan memarahi sang kakak. Managam kecil yang ketika itu juga
           sebenarnya merokok, akhirnya mencari akal supaya apa yang
           dilakukannya tidak diketahui sang ayah. Managam kecil mencari
           akal dengan memakan bawang merah sebanyak-banyaknya untuk
           menghilangkan bau rokok. Karena tidak ada bau rokok yang
           tercium, selamatlah Managam kecil dari kemarahan sang ayah.
           Akhirnya hanya kakak Managam kecillah yang dimarahi dan
           dihukum. Meskipun tidak sempat dimarahi, kejadian ini mem-
           buat Managam kecil merasa sedih dan menyesal. Karena kejadian
           inilah, mereka melewatkan kebersamaan yang hangat dengan
           mengikuti ibadah dan perayaan malam natal di gereja.
               Meskipun berbeda karakter, kedua anak laki-laki dari kelu-
           arga Manurung, Masa Manurung dan Managam Manurung ini
           merupakan partner yang sangat dekat. Bertengkar dan berkelahi
           adalah bagian dari kenakalan khas anak-anak yang juga dialami
           Managam kecil yang secara tidak langsung menjadi bagian dari
           dinamika hubungan kakak-beradik mereka. Kedekatan ini terlihat
           dari tumbuhnya sikap membela dan saling melindungi satu sama
           lain  seperti yang terekam  dalam  pengalaman  menjaga  bondar
           (sungai irigasi) di suatu musim kemarau. Masa Manurung dan
           Managam kecil yang saat itu mendapat tugas untuk menjaga
           agar air irigasi dapat mengalir sampai ke tanah sawah mereka,
           tiba-tiba dialihkan (dicuri) orang (si tangko mual). Kedua kakak
           beradik ini akhirnya kompak bersama-sama mendatangai si
           tangko mual dan perkelahian pun tidak dapat terhindarkan.


           B. Ketekunan   Gembala  Kecil
               Hidup dan besar dalam tradisi keluarga petani, adalah
           sebuah tantangan besar bagi sosok Managam kecil. Dalam kon-
           teks keluarga petani tradisional, keberadaan anak sangat berperan
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44