Page 52 - Biografi Managam Manurung
P. 52
Managam Manurung: Sestama BPN RI ... 37
Setelah selesai bernyanyi, barulah Managam kecil bisa belajar.
Belajar dan membaca merupakan rutinitas yang harus dilakukan
sebelum tidur sampai kemudian semua lampu dimatikan.
Seperti ketika masih tinggal di Motung, di Ambarita sekarang
ini pun Managam kecil tetap menjadi anak yang rajin sampai-
sampai kehilangan masa bermainnya seperti dituturkan Donna
Manurung berikut ini: 13
“Mana sempat bermain, kurang bahagia itu masa kecilnya, begitu luas
kampung itu, kalau dia sibuk aja terus dia buat, ambil ikan untuk dimakan,
kadang sampai dibawa pulang kesana. Kalau dia ngurus itu, nyabuti rumput-
rumputnya, mana ada waktu, lagian memang rajin orangnya, kalau nggak
rajin mana bisa sama oppung, nggak mampu, terus sekarang juga dia gitu,
kalau nggak rajin nggak ditampung sama dia”
Setiap pagi, hari-hari Managam kecil diawali dengan mema-
sang/menanam jaring/pukat (manuan hail) di danau. Setelah
selesai memasang jaring, barulah Managam kecil bisa makan
pagi dan berangkat ke sekolah. Pulang sekolah pun bukan berarti
bisa beristirahat atau bermain. Segera setelah lonceng berbunyi,
Managam kecil akan segera menghambur keluar kelas dan me-
meriksa hail yang ditanamnya tadi pagi. Jika ada ikan yang terpe-
rangkap, segeralah Managam kecil mengumpulkan dan mem-
bawanya ke pasar untuk di jual. Karena hari pasaran hanya ada
setiap hari Kamis, ikan yang didapatnya pada hari lain biasanya
dikumpulkan terlebih dahulu sebelum kemudian menunggu hari
pasar datang. Ikan-ikan gabus yang didapatkannya ini biasanya
dikumpulkan dan dimasukan di dalam ember. Managam yang
sangat menyayangi kedua orang tuanya di Motung, juga tidak
lupa untuk menyisihkan ikan untuk amang dan inangnya dan
13 Transkrip interview Donna Manurung, Samosir, 20 April 2013.

