Page 50 - Biografi Managam Manurung
P. 50
Managam Manurung: Sestama BPN RI ... 35
Karena ada perpecahan internal di HKBP, oppung inilah yang
nantinya menjadi penggagas berdirinya GKPI di Ambarita.
Perannya sebagai sintua inilah yang juga turut mempengaruhi
pengelolaannya pada huta siallagan yaitu dengan mengganti
patung-patung di makam buyut Managam kecil dengan salib.
Disamping menjadi pengurus gereja, oppung semasa muda juga
sempat menjadi dukun beranak (Sibaso).
Gb. 12. Gereja Kristen Protestan Indonesia - Tempat Ibadat Managam Kecil
Sumber: Dokumentasi pribadi, 2013
Tinggal bersama oppung yang merupakan tokoh sesepuh,
bukanlah persoalan yang mudah. Seperti halnya ayahnya di
Motung, oppung juga mendidik Managam kecil dengan disiplin.
Oppung yang sudah tua mempunyai karakter yang tegas dan
tidak bisa dibohongi. Oppung-nyalah yang berperan besar dalam
kalangan masyarakat Batak untuk (Calvinis) gereja BATAK KARO (GBKP)Sintua
disebut Pertua. Sintua/Pertua diambil dari serapan kata Presbiteros (orang ang
dituakan). Sintua bersama-sama Diaken(Diakon)/Syamas melayani di gereja dengan
sedikit perbedaan tugas pelayanan sebagai penilik jemaat. Diaken dari serapan kata
Diakonos (Pelayan/Pelayan meja). Seorang Sintua dalam gereja harus mampu
melayani anggota jemaat gereja dan menjadi panutan. Ia diberi hak untuk memberitakan
injil seperti seorang pendeta, akan tetapi dia harus berkumpul dan bermusyawarah
dengan sintua lain dalam suatu sesi yang disebut sermon, di mana dibahas tentang apa
yang akan dikhotbahkannya dalam suatu kebaktian di gereja.