Page 48 - Biografi Managam Manurung
P. 48

Managam Manurung: Sestama BPN RI ...  33
















                 Gb.11. Rumah Tempat Tinggal Managam Kecil bersama Oppungnya
                dan batu persidangan Raja Siallagan, yang persis berada di depan rumah
                             Sumber: Dokumentasi pribadi, 2013

                  Huta Siallagan memang menjadi salah satu tempat
              kunjungan wisata yang cukup masyhur. Batu kursi persidangan
              merupakan peninggalan sejarah hukum Batak di huta Siallagan
              yang menjadi daya tarik dengan berbagai cerita yang konon
              dianggap sebagai bagian dari sejarah kelam masyarakat Batak di
              masa lalu sebelum masuknya agama kristen yaitu kanibalisme.
              Di batu parsidangan inilah konon pada zaman dahulu diadakan
              sidang perkara kejahatan sekaligus eksekusi (hukuman mati)
              kepada para penjahat yang dinilai sudah melakukan kesalahan
              besar. Kompleks  Batu  Parsidangan  ini berada  tepat  di bawah
              satu pohon besar dengan akar melilit yang biasa dikenal sebagai
              Pohon Hariara, pohon suci masyarakat Batak yang biasanya
              ditanam di kampung-kampung.  Dahulu, Raja Siallagan memang
                                          11

                  11  Nama Hariara berasal dari kata, Hari=hari dan Ara=tujuh, oleh karena namanya
              inilah, pohon ini juga sering disebut pohon hari ketujuh. Masyarakat Batak jaman
              dahulu konon selalu menanam pohon ini sebelum mulai membuka suatu Huta.
              Apabila Pohon Hariara ini dapat tumbuh hingga hari ketujuh, artinya tanah di kawasan
              ini cukup baik untuk dijadikan Huta dan perkembangan masyarakat ke depannya.
              Tanah yang dapat membuat Pohon Hariara hidup setelah hari ketujuh dipercaya
              bebas tulah, bebas petaka, dan dipercaya akan membawa kemakmuran pada masyarakat
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53