Page 57 - Biografi Managam Manurung
P. 57
42 Oloan Sitorus, Dwi Wulan P., Widhiana HP.
Managam menempuh perjalanan dari kos ke sekolahnya dengan
berjalan kaki. Beruntung pada tahun kedua, Managam mem-
peroleh hadiah sepeda dari orang tuanya. Kebetulan orang tua
Managam sedang ke daerah Indrapura untuk mengambil padi
hasil panen, akhirnya saat itulah Managam dibelikan sepeda.
Sepeda yang dibelikan ketika itu bukanlah sepeda yang baru,
sudah berkarat dan warnanya juga sudah mulai pudar. Meskipun
merasa sangat berterima kasih dengan pemberian sepeda dari
orang tuanya, terbersit rasa kecewa dan malu apabila akan meng-
gunakannya ke sekolah. Tentu saja takut diejek teman di sekolah.
Managam yang kreatif akhirnya mendandani sepeda tua itu.
Sepeda pun dicat ulang dan diganti beberapa onderdilnya, se-
hingga berubahlah sepeda itu menjadi baru.
Memiliki sepeda, adalah kesenangan sendiri bagi Managam
muda. Dia memiliki waktu yang lebih banyak karena jarak dari
kos sampai ke sekolah bisa ditempuh dengan lebih cepat. Karena
merasa memiliki waktu luang yang lebih banyak inilah, Managam
pun akhirnya memutuskan untuk mengambil kursus Bahasa
Inggris sepulang sekolah. Maka mulailah Managam menekuni
Bahasa Inggris dengan belajar di sebuah lembaga kursus. Mana-
gam yang sejak di Ambarita sudah mulai terbiasa menggunakan
Bahasa Inggris untuk menyambut turis-turis, ternyata merasakan
manfaatnya. Managam menjadi lebih dekat dengan direktur
SMA-nya yang ketika itu kebetulan juga seorang guru Bahasa
Inggris. Diantara teman-temannya yang lain, Managam dianggap
memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang lebih menonjol. Pak
Direktur seringkali mengajak berkomunikasi dengan Bahasa
Inggris baik di dalam maupun di luar kelas. Kemampuan inilah
yang menjadi modal bagi Managam muda untuk dikenal di SMA-
nya seperti dituturkannya: