Page 60 - Biografi Managam Manurung
P. 60
Managam Manurung: Sestama BPN RI ... 45
Mungkin inilah seberkas jawaban doa Managam kecil yang
sering dimohonkannya di tengah padang penggembalaan di
Motung sana. Managam kecil yang tidak pernah ingin menetap
di desa kecilnya di Motung, telah melangkahkan kaki semakin
jauh. Setelah menyelesaikan pendidikan lanjutan tingkat atasnya
di Pematang Siantar, beranjaklah Managam muda ke Kota Palem-
bang.
Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya atau Unsri adalah
pilihan pendidikan atau jenjang penempaan akademis Managam
Muda. Managam muda sebenarnya sudah terlambat mendaftar,
namun berkat bantuan tulang-nyalah Managam bisa diterima
menjadi mahasiswa. Diterima di Unsri adalah sebuah kebaha-
giaan bagi Managam Muda. Jadilah semangat pengembaraannya
semakin terpacu, Managam muda meninggalkan kampung ha-
lamannya menuju ke Palembang.
Hukum adalah pilihan yang diambil Managam muda semasa
kuliah. Motivasi untuk menjadi seorang ahli hukum muncul dari
kekagumannya pada sosok jaksa yang terlihat begitu gagah
seperti disampaikan: “Saya kepingin dulu kalau lihat jaksa itu
gagah, pakai topi, pangkat. Ada saudara saya hakim, kalau pakai
toga dia luar biasa, perempuan, sarjana hukum, hakim atau jaksa.”
Cita-cita menjadi seorang ahli hukum inilah yang nantinya akan
terwujud dan menjadi karier Managam muda di masa depan.
Pilihan Managam muda di fakultas hukum ternyata juga sangat
direstui oleh tulang yang sekarang menjadi naungannya selama
kuliah di Palembang. Tulang yang menguasai Bahasa Belanda
dan Hukum Tata Negara ini selalu bisa menyalakan semangat
Managam muda untuk terus menuntut ilmu dengan bersungguh-
sungguh.
Palembang memang bukan Pematang Siantar ataupun