Page 64 - Biografi Managam Manurung
P. 64
Managam Manurung: Sestama BPN RI ... 49
kumpulkan dalam ruangan bersama-sama untuk kemudian
ditanya satu persatu. Ada 7 orang teman Managam muda yang
ketika itu ujian bersama termasuk kedua sahabat karibnya.
Managam muda sudah berusaha menguasai semua materi
dengan semaksimal mungkin. Ketika itu mata kuliah yang
diujikan adalah International Law dan Hukum Perdata Interna-
sional. Managam yang merasa mempersiapkan diri dengan bela-
jar sungguh-sungguh dan menjawab semua pertanyaan dengan
baik ternyata dinyatakan tidak lulus dan harus mengulang.
Sayang sekali ketika waktu ujian susulan yang dijanjikan datang,
dosen penguji ternyata berangkat ke luar negeri dan hanya
tertinggal si asisten dosen yang belum diperkenankan menguji.
Punahlah semua harapan Managam muda untuk bisa lulus ber-
sama teman-temannya. Janjinya kepada mamak, yang sedang
berkunjung ke Palembang, untuk bersama-sama kembali ke kam-
pung begitu selesai ujian, ternyata tidak bisa ditepati.
Sebuah pengalaman pahit yang tidak mudah diterima.
Managam muda tidak bisa menutupi kekecewaannya. Terlintas
untuk mengundurkan diri dan tidak melanjutkan kuliah, namun
beruntunglah tekad Managam muda yang kuat tidak pernah
menyurutkan semangatnya untuk terus bertahan. Kepahitannya
gagal ujian, menambah waktu satu tahun kuliah, dan ditinggal-
kan teman-teman, lambat laun mulai dirasakan hikmahnya. Lulus
lebih lama membuat Managam muda menjadi punya kesem-
patan lebih banyak untuk belajar dan menguasai materi. “Sengsa-
ra membawa nikmat”, begitulah disebutnya. Kegagalannya adalah
sebuah pengalaman yang akan memberikan banyak pembela-
jaran dalam perjuangannya menapaki jalan masa depan.
Mental Managam yang sempat jatuh, pada akhirnya bisa
pulih kembali. Perjalanan menuntut ilmu di Palembang akhirnya