Page 66 - Biografi Managam Manurung
P. 66
AB IV
AB IV
AB IV
B B B B BAB IVAB IV
AHAGIA BERSGIA BERSAMA KELAMA KELUUARARGGAA
B B B B BAHAAHAGIA BERSGIA BERSAMA KELAMA KELUUARARGG GAA A
AHA
AHAGIA BERSAMA KELU AR
Pengembaraan hidup tidak akan pernah selesai, seperti
halnya batas sebuah pengejaran karena sebenarnya disanalah
ujian itu sedang ditempakan oleh kehidupan. Di tengah pengem-
baraan yang panjang dan melelahkan itu, ada satu titik dimana
sebuah persinggahan itu dibutuhkan. Dialah ‘keluarga’ sebuah
persinggahan yang tidak hanya dimaknai sebagai tempat pem-
berhentian sementara. Sebuah keluarga adalah tempat untuk
selalu ‘pulang’ ketika hiruk pikuk dunia ini ternyata hanya mem-
berikan kegersangan dan tidak bisa memberikan kesejukan. Kelu-
arga adalah tempat untuk membasuh semua kelelahan dan
menyejukan semua kegersangan itu. Keluarga adalah tempat
untuk selalu kembali.
A. Menemukan ‘Dia’ yang Dipilihkan Tuhan
“Untuk setiap kecantikan, ada mata yang memandangnya;
Untuk setiap kebenaran, ada telinga yang mendengarkan;
Untuk setiap cinta, ada hati yang menerima.”(Ivan Panin)
Dua puluh sembilan tahun sudah usia Pak Managam ketika
itu. Usia yang sudah sangat pantas untuk mulai memikirkan calon
pendamping hidup, tapi siapakah yang harus dipilih menjadi