Page 63 - Biografi Managam Manurung
P. 63
48 Oloan Sitorus, Dwi Wulan P., Widhiana HP.
semester ketiganya, Managam muda mulai lebih sering tidur di
warung. Dari warung inilah, Managam muda mulai menikmati
nyamannya memiliki banyak uang. Kenyamanan inilah yang
membuat Managam muda seringkali berangkat kuliah dengan
setengah hati dan bahkan sering mengantuk di kelas. Kesibukan-
nya menjaga warung sering memaksanya begadang sampai pagi.
Kemunduran kuliah Managam muda, pada akhirnya diketa-
hui juga oleh tulangnya. Dari 8 mata kuliah yang diikuti, hanya
3 mata kuliah yang lulus. Sebuah kemunduran yang cukup riskan
dan disadari sepenuhnya juga oleh Managam muda. Warung
milik Managam muda akhirnya diambil alih dan dipercayakan
kepada seorang penjaga. Jadilah Managam muda meninggalkan
kesibukannya di warung dan mulai kembali fokus pada kuliah-
nya.
Suka dan duka tidak bisa terlepas dari kehidupan Managam
muda selama menyelesaikan kuliahnya. Masa-masa menyenang-
kan salah satunya adalah kebersamaannya dengan dua sahabat
karibnya Situngkir dan Manik. Bersama kedua sahabat karibnya
inilah, Managam muda selalu giat belajar bersama. Situngkir
dan Manik adalah partner belajar yang sangat kompak. Karena
kerja kerasnya inilah mereka bisa berhasil menyelesaikan banyak
ujian.
Meskipun termasuk anak yang cukup pandai, perjalanan
kuliah Managam muda tidaklah berjalan mulus. Managam muda
sempat dua kali gagal ujian yang menyebabkannya tidak bisa
lulus tepat waktu dan harus menambah satu tahun. Sebuah wak-
tu yang tidak singkat, apalagi Managam muda sudah ditinggalkan
teman-teman seangkatannya lulus terlebih dahulu. Entah dimana
salahnya? Begitulah kenang Managam muda. Ujian kelulusan
mata kuliah ketika itu dilakukan secara lisan. Mahasiswa di