Page 175 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang Sebagai Basis Integrasi Bangsa
P. 175

PENGENTASAN DESA TERTINGGAL DAN
                  PENGEMBANGAN DESA MANDIRI MELALUI

              KEBIJAKAN REFORMA AGRARIA DAN PERHUTANAN
                                    SOSIAL

                             Welly Larasakti Handani

             Pendahuluan
                  Kesenjangan sosial-ekonomi di Indonesia mengalami
             peningkatan  semenjak  adanya  demokratisasi  politik  yang
             diperjuangkan  oleh  gerakan  reformasi.  Gerakan  reformasi
             politik  turut  menambah  parah  kondisi  ketimpangan  yang
             terdapat di masyarakat melalui kontribusi pada fenomena

             konsolidasi  kekuatan  serta  akumulasi  kekayaan  pada
             segelintir  elite.  Besarnya  peran  faktor  sumber  daya  alam
             terhadap  ketimpangan  memengaruhi  posisi  petani  yang
             memiliki  peran  strategis  dalam  pemenuhan  pangan
             masyarakat  Indonesia,  bila  keadaan  tersebut  terus
             dibiarkan  maka  pembangunan  pertanian  akan  menemui
             banyak kesulitan, terutama mengenai upaya meningkatkan
             produktivitas  lahan  dan  efisiensi  usaha.  Menurut
             Imaduddin  Abdullah  (2017),  rata-rata  kepemilikan  lahan
             oleh  petani  di  Indonesia  hanya  mencapai  0,8  hektar.
             Pemilikan  atau  penguasaan  lahan  yang  kurang  dari  satu
             hektar  pada  setiap  keluarga  petani,  menyebabkan
             penggunaan  faktor  produksi  menjadi  tidak  efisien  dan

             pendapatan  dari  usaha  tani  tidak  mencukupi  kebutuhan
             keluarga sehingga peningkatan komoditas pertanian perlu

                                       152
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180