Page 91 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang Sebagai Basis Integrasi Bangsa
P. 91

tanan yang terjadi pada tahun 1966. Dimana langkah awal

             yang  dilakukan  Presiden  Soeharto  adalah  menjalankan
             kebijakan  masuknya  kapitalisme  ke  Indonesia  dengan
             mengizinkan pihak swasta untuk menebang dan mengeks-
             por  kayu  bulat  (kayu  log).  Hal  tersebut  didasarkan  atas
             Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 dan Undang-Undang
             Nomor 6 Tahun 1968 tentang investasi asing, dan Undang-
             Undang  Kehutanan  Nomor  5  Tahun  1967  serta  Peraturan
             Pemerintah  Nomor  21  Tahun  1970  tentang  dasar  hukum
             konsesi Hak Penguasaan Hutan (HPH) selama 20-25 tahun
             untuk  pemotongan  kayu  log  dan  industri  kehutanan.
             Sampai saat ini, kapitalis masih berkembang di Indonesia

             dengan  terus  mengeksploitasi  sumber  daya  yang  ada.
             Banyak  peristiwa  yang  dapat  menggambarkan  bahwa
             kapitalis  masih  eksis  di  Indonesia,  diantaranya  adalah
             banyak  pemilik  modal  yang  menggali  kekayaan  untuk
             kepentingan  individu  atau  kelompoknya  yang  menye-
             babkan kesenjangan sosial yang semakin besar.

             Deforestasi: Sejarah Kelam Kapitalisasi
                  Konflik  sumber  daya  alam  terkhusus  hutan  dalam
             dekade  terakhir  ini  semakin  banyak  terjadi  dengan
             cakupan  wilayah,  pihak  yang  terlibat,  dan  dampak  yang
             semakin meluas. Menurut Konsorium Pembaruan Agraria
             (KPA),  terdapat  sebanyak  410  konflik  agraria  dengan

             cakupan wilayah seluas 807.177,613 hektar pada tahun 2018.
             Kasus  terbesar  dialami  oleh  sektor  perkebunan  dengan
             jumlah  144  kasus,  sektor  properti  137  kasus,  pertanian  53

                                       68
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96