Page 96 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang Sebagai Basis Integrasi Bangsa
P. 96

hanya dapat dinikmati di beberapa daerah. Seperti halnya
              Sumatera  dan  Kalimantan,  hutan  di  dua  pulau  besar

              tersebut telah diusik oleh industri ekstraktif dan investasi
              berbasis lahan yang rakus akan ruang untuk mencapai laba
              yang maksimal.
                    Deforestasi  merupakan  dampak  dari  kebijakan
              Presiden Soeharto pada tahun 1966 yang memberikan izin
              bagi pihak swasta untuk menebang dan mengekspor kayu
              log  yang  justru  memberikan  pintu  bagi  kapitalis  untuk
              mengekploitasi  sumber  daya  yang  ada.  Kapitalis  memiliki
              prinsip  bahwa  sumber  daya  yang  ada  harus  diserap
              sebesarnya  untuk  memperoleh  laba  yang  maksimal.  Dari
              sekian   banyak   penyebab   yang   disebutkan  dalam

              pendahuluan,  alih  fungsi  lahan  merupakan  salah  satu
              penyebab  yang  dijadikan  sorotan  karena  hal  ini  akan
              membuka  ruang  bagi  kapitalis  yang  akan  menimbulkan
              ketimpangan dalam bidang sosial, politik dan ekonomi. Di
              bawah  payung  Undang-Undang  Nomor  5  Tahun  1960
              tentan  Peraturan  Dasar  Pokok-Pokok  Agraria  yang
              dijadikan  jawaban  feodalisme  dan  kolonialisme  yang
              berimplikasi  pada  kapitalistik.  Dan  pada  masa  reformasi
              yang ditandai dengan adanya liberalisasi politik juga belum
              menuntaskan  ketidakadilan  agraria  yang  memiskinkan
              rakyat dan membuat bangsa semakin terbelakang.

              Reforma Agraria Untuk Mengatasi Deforestasi

                     Konflik  agraria  merupakan  masalah  yang  sangat
              kompleks  dan  rumit.  Pada  hakikatnya  masalah  agraria

                                        73
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101