Page 100 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang Sebagai Basis Integrasi Bangsa
P. 100

mengalokasikan  12,7  juta  hektar  yang  akan  direalisasikan
                                                   3
              melalui program perhutanan sosial (PS).  Pada hakikatnya,
              hadirnya  reforma  agraria dalam  konteks  kehutanan  sosial
              bertujuan untuk menyelesaikan ketimpangan lahan.
                    Ketimpangan  menjadi  ancaman  besar  karena  dapat
              mengakibatkan  kohesi  masyarakat  melemah.  Wilkinson
              dan  Pickett  (2010)  dalam  bukunya  The  Spirit  Level,
              menunjukkan  hubungan erat  antara  ketimpangan dengan
              kualitas  hidup  atau  well-being  suatu  bangsa.  Penurunan
              well-being suatu bangsa dapat terganggu oleh konflik sosial,
              meningkatnya  tindakan  kriminal,  penurunan  tingkat
              kebahagiaan,  penurunan  tingkat  kesehatan,  hilangnya
              social  trust,  dan  munculnya  ketidakstabilan  politik

              (Prastowo dkk. 2014, 54).
                                                4
                    Menurut  Suparman  Marzuki ,  penegakan  hukum
              dipengaruhi  oleh  4  (empat)  hal,  yaitu  substansi  hukum,
              aparat penegak hukum, budaya hukum, dan sarana. Sarana
              menjadi krusial karena apabila tidak optimal maka perso-
              alan ketimpangan tidak dapat terselesaikan, bahkan dapat
              menimbulkan  persoalan  baru  seperti  ekonomi,  sosial,
              bahkan politik.
                    Oleh  karena  itu,  menghadirkan  pendampingan
              pemerintah  merupakan  sarana  dalam  membuka  access
              reform.  Hal  ini  bertujuan  untuk  agar  program  reforma
              agraria   dalam   konteks   perhutanan   sosial   dapat


                 3  Sebagaimana termuat  dalam  dokumen  Rencana  Pembangunan  Jangka
              Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
                 4 Disarikan dari perkuliahan Suparman Marzuki, “Sosiologi Hukum dan
              Penegakan  Hukum  di  Indonesia”,   Pada  Program  Magister  Ilmu  Hukum

              Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, 18 Januari 2019.
                                        77
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105