Page 109 - Tanah untuk Rakyat Laki-laki dan Perempuan Indonesia
P. 109

Pemetaan Batas Desa Secara Partisipatif

                      untuk Mewujudkan Optimalisasi
                  Pemanfaatan Sumber Daya Alam Desa

                 Guna Memenuhi Hak Rakyat Atas Tanah

                                  Haniefah Astriani


            Pendahuluan
                   Indonesia merupakan Negara Kepulauan  yang  terdiri  dari
            16.056 pulau yang telah diberi nama dan terverifikasi (Ambari 2017).
            Untuk mengurus Negara yang terdiri dari banyak pulau, pemerintah
            membutuhkan strategi pemerintahan yang tepat agar seluruh wilayah
            dapat terkelola dengan baik salah satu caranya adalah dengan membagi
            Negara Indonesia ke dalam beberapa Provinsi, kemudian dibagi lagi
            dalam tingkat kabupaten atau kota, dan selanjutnya dibagi lagi menjadi
            daerah yang lebih kecil berupa desa. Desa adalah kesatuan masyarakat
            hukum  yang memiliki batas-batas  wilayah  yang berwenang  untuk
            mengurus urusan pemerintahan dan mengatur kepentingan masyarakat
            setempat  yang  diakui dan  dihormati dalam  sistem  pemerintahan
            Negara Republik Indonesia sebagaimana disebutkan dalam UU No. 6
            Tahun  2014.  Dengan adanya  level  pemerintahan  terkecil  diharapkan
            akan mempermudah jalannya roda pemerintahan untuk pemerataan
            ekonomi dan pembangunan.  Menurut  Peraturan  Kementrian  Dalam
            Negeri  Nomor  56  Tahun  2015  jumlah  desa  di  Indonesia  mencapai
            83.184  dan  setiap  tahun  mengalami  peningkatan  seiring dengan
            adanya pemekaran desa oleh pemerintah. Pemekaran desa bertujuan
            untuk meningkatkan kemandirian masyarakat  dalam  pembangunan
            sehingga akan  terjadi  peningkatan ekonomi  suatu wilayah.  Namun
            perlu diperhatikan, bahwa pemekaran desa juga menyebabkan batas
            desa mengalami perubahan yang bisa menimbulkan permasalahan di
            bidang pertanahan di kemudian hari. Hingga saat ini masih banyak
            sengketa  permasalahan  konflik  pertanahan  di  Indonesia.  Sengketa
                                         89
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114