Page 111 - Tanah untuk Rakyat Laki-laki dan Perempuan Indonesia
P. 111

memberikan kejelasan dan kepastian hukum terhadap batas wilayah
            desa  yang  memenuhi aspek  teknis dan  yuridis  sehingga diharapkan
            suatu desa mempunyai batas yang jelas yang akan berdampak  pada
            pengelolaan  sumberdaya  alam  desa  secara  maksimal  tanpa  khawatir
            akan ada konflik dengan desa lain.

                   Contoh permasalahan  batas desa adalah desa Gandis dengan
            desa Sukarami dan desa lain yang berbatasan dengan desa Gandis. Batas
            desa yang tidak jelas menyebabkan beberapa pihak mengkalim sebagian
            wilayah desa Gandis adalah wilayahnya. Di Kalimantan Barat, tepatnya
            di desa Kepuluk dan desa Sei Melayu Rayak juga terjadi permasalahan
            batas  desa yang  tidak jelas. Permasalahan ini  mengakibatkan  saling
            klaim kepemilikan lahan antar warga yang akan menimbulkan konflik
            jika  tidak  segera  diselesaikan (Ngadri  2017). Permasalahan batas
            antar  desa  juga  terjadi  pada  desa-desa  di Kecamatan Katingan Hilir
            Kabupaten  Katingan, desa  yang  bermasalah  batasnya adalah desa
            Hampalit dengan desa Tumbang Liting dan juga desa Tewang Kedamba
            dengan desa Tumbang Liting (Gofur 2017).
                   Penetapan dan  penegasan  batas desa  telah diatur dalam
            Peraturan Kementrian Dalam Negeri (Permendagri) nomor 27 Tahun
            2016  Tentang  Penetapan  dan  Penegasan  Batas  Desa.  Penetapan  dan
            penegasan  batas  desa  merupakan  dua  hal  yang  berbeda.  Menurut
            pasal 1 ayat 10 berbunyi “Penetapan batas desa adalah proses penetapan
            batas desa secara kartometrik di atas suatu peta yang telah disepakati”.
            Sementara pasal 1 ayat 11 menerangkan bahwa “Penegasan batas desa
            adalah  proses  pelaksanaan  di lapangan  dengan  memberikan batas
            desa berdasarkan hasil penetapan”. Berdasarkan ayat 10 dan 11 pasal 1
            Permendagri No. 27 Tahun 2016 jelas bahwa penetapan batas merupakan
            penentuan batas baik itu diatas peta berupa citra satelit, atau jika tidak
            memungkinkan dapat digambarkan  secara  manual di  kertas atau
            digambarkan diatas tanah. Batas yang digambarkan merupakan hasil
            putusan musyawarah  masyarakat beserta  perangkat  desa  dan  tokoh
            masyarakat. Dalam penetapan batas tidak lupa untuk menghadirkan
            berbagai pihak dari desa yang berdekatan untuk menghidari penetapan
                                         91
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116