Page 112 - Tanah untuk Rakyat Laki-laki dan Perempuan Indonesia
P. 112

batas  yang tumpang  tindih.  Sementara  penegasan  batas  dilakukan
            di  lapangan  untuk menghasilkan koordinat-koordinat batas  yang
            mengacu pada hasil penetapan hasil musyawarah sebelumnya.
                   Badan  Informasi  Geospasial  (BIG)  menyatakan  bahwa batas
            desa merupakan awal pembangunan Indonesia. Batas yang digunakan
            sebagai batas desa dapat berupa batas alam dan batas buatan. Batas
            alam adalah unsur alami seperti gunung, danau, sungai, pantai, dan
            lain sebagainya yang berasal dari alam. Sementara itu, batas buatan
            adalah batas yang dibuat oleh manusia seperti batas saluran irigasi,
            pilar batas, rel kereta api, dan lain sebagainya sebagaimana disebutkan
            dalam Permendagri No. 27 Tahun 2006.

                   Diperlukan  cara  pemetaan  yang  efektif  untuk  menghindari
            perbedaan batas desa setiap desa di Indonesia. Pemetaan batas desa
            perlu dilakukan oleh pemerintah sebagai salah satu cara membangun
            basis data batas desa guna menghasilkan batas-batas yang jelas antar
            desa supaya perencanaan wilayah di desa berjalan dengan lancar. Salah
            satu cara  yang dapat digunakan  untuk  pemetaan  batas desa adalah
            dengan  cara pemetaan pastisipatif.  Pemetaan partisipatif  batas  desa
            merupakaan pemetaan  yang  melibatkan  seluruh unsur  masyarakat
            dalam  penetapan dan  penegasan  batas desa  (Hidayat dkk.  2005).
            Masyarakat dinilai lebih paham mengenai wilayahnya sehingga peran
            masyarakat dalam  pemetaan  partisipatif  batas desa  menjadi  lebih
            dominan  untuk menentukan batas  wilayah mereka. Penyusunan
            basis data batas desa secara partisipatif akan meningkatkan kesadaran
            masyarakat mengenai hak-hak atas tanah dan sumber daya alam yang
            dimiliki  wilayah.  Dengan  menentukan  batas  desa  masyarakat  dapat
            dengan leluasa memanfaatkan potensi yang ada di desanya tanpa rasa
            khawatir akan terjadi masalah dengan desa  lain karena saling  klaim
            wilayah untuk pengelolaan sumber daya. Pemetaan partisipatif batas
            desa mampu membangun kesadaran kolektif desa, pengelolaan untuk
            desa pun dapat dilakukan dengan maksimal oleh warga desa setempat
            karena kepemilikan desa jelas (Sutardjo 2017). Batas desa yang telah
            disepakati dan ditentukan akan mempermudah pengakuan dari desa-
                                         92
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117