Page 114 - Tanah untuk Rakyat Laki-laki dan Perempuan Indonesia
P. 114
dipersiapan peta citra Usahakan memilih citra terbaru karena informasi
yang diperoleh pun lebih update. Penggunaan peta citra akan berguna
sebagai penunjuk batas bagi masyarakat.
Penetapan batas desa secara partisipatif dimulai dengan
mengumpulkan seluruh lapisan masyarakat dalam suatu lokasi untuk
mencari informasi mengenai desa (Hidayat dkk. 2005). Seluruh lapisan
masyarakat yang dimaksud adalah tokoh adat, sesepuh desa, laki-
laki, perempuan, dan juga anak muda desa. Tokoh adat dan sesepuh
desa dinilai sebagai orang yang lebih mengetahui mengenai desa yang
mereka tinggali sehingga diharapkan informasi yang diperoleh akan
lebih akurat. Anak muda perlu dilibatkan dalam hal penggunaan
teknologi seperti dalam penggunakan Global Position System (GPS),
penggunaan komputer, printer, dan lain-lain. Sementara perempuan
akan lebih paham mengenai hal yang detail seperti dalam pengelolaan
anggaran selama proses pemetaan dan juga hal yang berkaitan tentang
aspek sosial sementara laki-laki akan lebih paham mengenai aspek
spasial atau persebaran titik batas wilayah desa mereka. Pengumpulan
informasi juga dilakukan dengan mendatangkan tokoh masyarakat dari
desa yang berbatasan, informasi batas desa dari desa yang berbatasan
penting guna meminimalisir terjadinya tumpang tindih batas desa yang
bisa menimbulkan konflik di kemudian hari. Penetapan batas dilakukan
secara musyawarah dengan menampung seluruh pendapat masyarakat
dan menggambarkan batas yang telah dimusyawarahkan menjadi suatu
peta. Lebih baik jika penggambarannya dilakukan di atas citra karena
akan lebih mudah untuk mengetahui kenampakkan alam apa yang
menjadi batas desa tersebut.
Kegiatan selanjutnya setelah penentuan batas secara
musyawarah adalah penegasan batas dengan cara survei lapangan untuk
mengecek apakah batas yang telah ditentukan sebelumnya ada atau
tidak. Penegasan batas dilakukan dengan cara survei lapangan bersama
masyarakat untuk mengambil koordinat batas yang telah ditentukan
sebelumnya menggunakan global positioning system (GPS). Survei
lapangan harus ditemani oleh berbagai kalangan masyarakat mulai dari
94