Page 45 - Tanah untuk Rakyat Laki-laki dan Perempuan Indonesia
P. 45
Memberi perempuan tanah akan memberdayakan mereka
secara ekonomi sekaligus menguatkan kemampuan mereka untuk
secara sosial dan politik menantang ketidaksetaraan gender. Jadi
dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan dengan pengakuan dan
pemberian hak atas tanah juga meningkatkan kemampuan perempuan
untuk tampil percaya diri di dalam rumah tangga, di dalam proses
pengambilan keputusan di dalam rumah tangga, komunitas kampung,
dan di hadapan negara. Hak atas tanah dapat digunakan dalam berbagai
fungsi dalam kehidupan perempuan adat dan pedesaan yang tidak bisa
begitu saja diganti dengan perangkat lain.
Daftar Pustaka
Mahfiana, Layyin Mahfiana, 2016. Konsepsi Kepemilikan dan
Pemanfaatan Hak atas Tanah Harta Bersama antara Suami Istri.
LP2M IAIN Surakarta.
Luhulima, Achie Sudiarti. 2007. Bahan ajar tentang hak perempuan: UU
no. 7 tahun 1984 Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan
Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita. Jakarta : Buku
Obor.
Irianto, Sulistiowati. 2006. Perempuan dan Hukum yang Berspektif
Kesetaraan dan Keadilan. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.
M. Zain, A Fatra & Daniel Hutagalung. 2006. Panduan Bantuan Hukum
di Indonesia. Jakarta:Yayasan Bantuan Lembaga Hukum
Indonesia & AusAID
Agarwal, Bina. 1994. A Field of One’s Own: Gender and Land Rights in
South Asia. Cambridge: Cambridge University Press.
Harsono, Boedi. 1999. Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan
UUPA, Isi, dan Pelaksanaan. Jakarta:Djambatan.
Wongdesmiwati. Gender dan Pengelolaan Sumber Daya Alam: Sebuah Unit
Analisis. https://wongdesmiwati.wordpress.com/2009/10/22/
gender-dan-pengelolaan-sumber-daya-alam-sebuah-unit-
analisis/ Diakses pada tanggal 30 November 2017 Pukul 14.00 WIB.
25