Page 41 - Tanah untuk Rakyat Laki-laki dan Perempuan Indonesia
P. 41

laki-laki dan  perempuan  yang  menunjukkan adanya  ketimpangan
            yang sangat signifikan (Data BPN 2012). Bahkan, Data Komisi Nasional
            Penghapusan kekerasan terhadap perempuan tahun 2010 mencatat 395
            perempuan menjadi korban penggusuran. onflik lahan dan penggusuran
            seringkali  mengandung  intimidasi,  kekerasan  fisik  dan  psikologis,
            pelecehan seksual, penangkapan, hingga kriminalisasi.
                   Data real selanjutnya, tentang kepemilikan tanah antara laki-
            laki dan perempuan menunjukkan ketimpangan yang signifikan juga.
            Laki-laki  pemilik anah  berjumlah  939 orang,  sedangkan  perempuan
            128 orang (BPN 2011). Sementara profil keterlibatan perempuan dalam
            kepemilikan,  pemanfaatan,  dan  pengadministrasian  hak atas  tanah
            harta bersama di kabupaten Sleman, DIY, mayoritas sertifikatnya atas
            nama  suami  (laki-laki).  Akibatnya,  akses  dan kontrol  istri  terhadap
            harta bersama rendah (DFID, 2001).


            Realisasi prinsip Pertanahan Bagi Perempuan
                   Dalam ruang lingkup agraria, tanah merupakan bagian dari bumi
            yang disebut permukaan bumi. Tanah yang dimaksudkan di sini bukan
            mengatur  tanah  dalam  segala  aspeknya, melainkan hanya mengatur
            salah satu aspeknya yaitu tanah dalam pengertian yuridis yang disebut
            hak.Persamaan hak  dalam  memperoleh hak  atas  tanah  adalah hak
            yang diterima oleh perseorangan atau badan hukum selaku pemegang
            kekuasaan atas tanah. Hak atas tanah memberi wewenang kepada yang
            mempunyai untuk mempergunakannya tanah yang bersangkutan.
                   Ketua Badan Eksekutif Nasional Solidaritas Perempuan pernah
            menyampaikan  mengenai pentingnya perlindungan  hak perempuan
            atas tanah. Tanah bagi perempuan, adalah penyedia sumber kehidupan
            dan penghidupan perempuan,  seperti  kebutuhan pangan,  sumber
            produksi,  sosial,  spiritual,  dan kesehatan.  Selain itu,  tanah juga
            memiliki makna  politik bagi  perempuan, keberlangsungan hidup
            dirinya, keluarganya dan komunitasnya”. Akan tetapi, hal tersebut tidak
            membuat perempuan memiliki akses dan kontrol yang sama dengan


                                         21
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46