Page 133 - Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat (Hasil Penelitian Strategis PPPM STPN 2014)
P. 133

PPPM - STPN Yogyakarta                                                                                             Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat

            mencegah  proses  pembatasan  petani  terhadap  penguasaan  dan                               demarjinal isasi petani di Kabupaten Wonogiri, peran ini antara lain
            pemilikan  alat  produksi  utama  (tanah  pertanian)  dan  lapangan                           dapat dimainkan oleh: (1) Kantor Pertanahan Kabupaten Wonogiri,
            kerja yang berhubungan dengan sektor pertanian, serta (4) proses                              (2)  Pemerintah  Kabupaten  Wonogiri,  (3)  pemerintah  desa,  (4)
            perlawanan  terhadap  upaya  yang  menyebabkan  petani  menjadi                               gapoktan atau gabungan kelompok tani yang berada di tingkat desa,
            kelompok  yang  tidak  penting  atau  kelompok  yang  tidak  mampu                            (5) kelompok tani yang berada di tingkat dusun, dan (6) petani yang
            berperan.                                                                                     menjadi anggota kelompok tani.
                Namun demikian ada fakta sosial yang tidak boleh dipungkiri,                                  Kedua, pelaksanaan kegiatan sertipikasi hak atas tanah yang
            bahwa  bahwa  para  petani  Kabupaten  Wonogiri  telah  sejak  lama                           dilakukan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Wonogiri, merupakan
            melakukan  perlawanan  terhadap  marjinalisasi  petani,  sehingga                             intervensi  atas  sistem  sosio-legitimasi  yang  berlangsung  di

            mereka mampu bertahan hingga saat ini. Dengan demikian yang                                   Kabupaten  Wonogiri.  Intervensi  ini  direspon  oleh  institusi  sosial
            dapat  dilakukan  oleh  Kantor  Pertanahan  Kabupaten  Wonogiri                               yang  terkait,  seperti:  (1)  Pemerintah  Kabupaten  Wonogiri  yang
            adalah penguatan demarjinalisasi, melalui pemberdayaan masya-                                 merespon dengan memberi persetujuan dan mendukung sertipikasi
            rakat,  yang  wujudnya  berupa  PRONA  dan  reforma  agraria  atau                            hak atas tanah; (3) Pemerintah desa yang merespon dengan men-
            kegiatan lainnya, sepanjang berkaitan dengan legalisasi aset (tanah)                          dukung  dan  membantu  sertipikasi  hak  atas  tanah;  (4)  Gapoktan
            dan pemberian akses bagi petani agar mampu menggunakan dan                                    dan kelompok tani yang merespon dengan membantu sertipikasi
            memanfaatkan tanahnya.                                                                        hak  atas  tanah;  (5)  Petani  yang  merespon  dengan  berpartisipasi

                Dalam perspektif Teori Fungsional Struktural, demarjinalisasi                             sebagai peserta sertipikasi hak atas tanah.
            petani oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Wonogiri melalui pem-                                     Selanjutnya, intervensi Kantor Pertanahan Kabupaten Wonogiri
            berdayaan  masyarakat  dapat  dilakukan  dengan  pemahaman,                                   atas  sistem  sosio-legitimasi,  akan  mempengaruhi  sistem  sosio-
            sebagai berikut: Pertama, masyarakat memiliki suatu sistem sosial                             ekologi  dan  sistem  sosio-ekonomi.  Intervensi  atas  sistem  sosio-
            yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen yang saling berkaitan                             legitimasi  berupa  pemberian  pengakuan  hukum  atas  pemilikan
            dan  saling  menyatu  dalam  keseimbangan.  Bagian-bagian  atau                               tanah petani, yang pada akhirnya memberi kekuatan hukum pada
            elemen-elemen  sosial  yang  terkait  dengan  petani  Kabupaten                               petani  untuk  menggunakan  dan  memanfaatkan  tanah  dengan
            Wonogiri,  antara  lain:  (1)  sistem  sosio-legitimasi  yang  berkaitan                      sebaik-baiknya. Hal ini mempengaruhi sistem sosio-ekologi, yang
            dengan  pengakuan  pemilikan  dan  penguasaan  tanah,  (2)  sistem                            ditandai oleh semangat dan kesungguhan petani dalam mengelola

            sosio-ekologi yang berkaitan dengan penggunaan dan pemanfaatan                                dan  menggarap  tanahnya  secara  ekologis,  atau  memperhatikan
            tanah  yang  mampu  melestarikan  kemampuan  lingkungan  atau                                 pelestarian  kemampuan  tanah.  Perubahan  pada  sistem  sosio-
            konservasionis,  dan  (3)  sistem  sosio-ekonomi  yang  berkaitan                             legitimasi dan sosio-ekologi selanjutnya juga mempengaruhi sistem
            dengan  pendapatan  petani  yang  diperoleh  dari  pemilikan,                                 sosio-ekonomi,  yang  wujudnya  berupa  peningkatan  pendapatan
            penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah.                                                petani.
                Seluruh sistem yang terdiri dari sosio-legitimasi, sosio-ekologi,                             Ketiga, setiap bagian dalam sistem yang terkait dengan petani
            dan  sosio-ekonomi,  sesungguhnya  dapat  berlangsung  atas  peran                            saling menjalankan fungsinya masing-masing, yang mengakibatkan

            institusi  sosial  dan  peran  para  anggotanya.  Dalam  konteks                              munculnya  sifat  fungsional  masing-masing  bagian  dalam  keter-

            132                                                                                                                                                         133
   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138