Page 191 - Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat
P. 191

pembatasan tertentu (pelengkap bukan karena persyaratan tapi karena
                materi belum diatur dalam hukum tertulis).

                     Persyaratan dan pembatasan berlakunya Hukum Adat dalam
                Hukum Tanah Nasional secara tegas dimuat dalam Pasal 5 UUPA, yaitu:
                     1.  Tidak bertentangan dengan kepentingan nasional dan Negara.
                     2.  Tidak bertentangan dengan sosialisme Indonesia.

                     3.  Tidak bertentangan dengan ketentuan yang ada dalam UUPA
                         itu sendiri
                     4.  Tidak bertentangan dengan peraturan agraria lainnya.
                     5.  Harus mengindahkan unsur-unsur yang bersandar pada
                         hukum agama.

                     Dalam kaitan dengan pengakuan hak ulayat masyarakat adat dalam
                Pasal 3 UUPA dapat dikemukakan bahwa ada dua syarat yaitu:

                     1.  Eksistensinya.
                         Ditinjau dari segi eksistensinya hak ulayat diakui sepanjang
                         menurut kenyataannya masih ada. Dengan demikian apabila
                         pada daerah-daerah yang hak ulayatnya sudah tidak ada lagi,
                         maka tentunya hak ulayat itu tidak akan dihidupkan, dan
                         tentunya pada daerah-daerah yang tidak pernah ada hak
                         ulayatnya tidak akan diberikan hak ulayat baru.
                     2.  Pelaksanaannya.
                         Ditinjau dari segi pelaksanaannya, jika menurut kenyataan
                         masih ada, pelaksaan hak ulayat masyarakat hukum adat
                         harus sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kepentingan
                         nasional dan Negara, yang berdasarkan atas persatuan bangsa.
                         Pelaksanaan hak ulayat masyarakat hukum adat juga tidak
                         boleh bertentangan dengan Undang-undang dan peraturan
                         lain yang lebih tinggi. 190

                     Namun, dengan berpegang pada konsepsi yang bersumber pada
                hukum adat, kiranya adil bila kriteria penentu  eksistensi hak ulayat
                didasarkan pada adanya tiga unsur yang harus dipenuhi secara simultan,




                190   Boedi Harsono, Undang-Undang Pokok Agaria, Djambatan, Jakarta, 1971

                                           174
   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196