Page 190 - Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat
P. 190

“dengan sendirinya hukum agaria baru itu harus sesuai dengan
                         rakyat kesadaran hukum dari pada rakyat banyak. Oleh karena
                         rakyat Indonesia sebagian tersebar tunduk pada Hukum Adat,
                         maka hukum agaria yang baru tersebut akan didasarkan pula
                         pada ketentuan-ketentuan Hukum Adat itu, sebagai hukum
                         asli, yang disempurnakan dan disesuaikan dengan kepentingan
                         dalam  masyarakat  dalam  Negara  modern  dan  dalam
                         hubungannya dengan dunia Internasional, serta disesuaikan
                         dengan sosialisme Indonesia. Sebagaimana dimaklumi bahwa
                         Hukum Adat dalam pertumbuhannya tidak terlepas pula dari
                         pengaruh politik dan masyarakat colonial yang kapitalitis dan
                         masyarakat swapraja yang feodal”.
                2.  Dalam hubungannya dengan hukum tanah Nasional tertulis yang
                     belum lengkap itulah maka norma-norma Hukum Adat berfungsi
                     sebagai pelengkapnya. Hal ini dinyatakan dalam Pasal 56 UUPA
                     yaitu:

                         “selama Undang-undang mengenai hak milik sebagai tersebut
                         dalam Pasal 50 ayat (1) belum terbentuk, maka yang berlaku
                         adalah  ketentuan-ketentuan  Hukum Adat setempat dan
                         peraturan-peraturan lainnya mengenai hak-hak atas tanah
                         yang memberi wewenang sebagaimana atau mirip dengan
                         yang dimaksud dalam pasal 20, sepanjang tidak bertentangan
                         dengan jiwa dan ketentuan-ketentuan Undang-undang ini.”

                     Pengakuan Hukum Adat sebagai dasar hukum agaria Nasional
                secara tegas dinyatakan di dalam Pasal 3 dan Pasal 5 UUPA. Dalam Pasal
                3 berbunyi sebagai berikut:
                     “Dengan mengingat ketentuan-ketentuan dalam Pasal 1 dan 2
                     pelaksaan Hak Ulayat dan hak-hak serupa itu dari masyarakat
                     Hukum Adat, sepanjang menurut kenyataannya masih ada, harus
                     sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kepentingan nasional dan
                     Negara, yang berdasrkan atas persatuan bangsa serta tidak boleh
                     bertentangan dengan Undang-undang dan peraturan-peraturan
                     lain yang tinggi.”

                     Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 5 UUPA tersebut, hukum
                tanah yang berlaku tersebut adalah hukum adat dengan persyaratan


                                           173
   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195